Jumat, 21 Agustus 2020

Eceng Gondok

Latihan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

    Selamat datang di blog Mejja Belajar. Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi. Anda sudah tahu kan langkah-langkah meringkas teks dan pastinya juga sudah bisa meringkas teks laporan hasil observasi.  
Jika Anda belum paham silakan baca artikel ini Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk mengasah kemampuan Anda, cobalah ringkas teks berikut!

Eceng Gondok


     Eceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air yang hidupnya mengapung. Tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Orang Palembang menyebut tumbuhan ini Kelipuk, orang Lampung menamai dengan nama Ringgak, orang Manado memanggilnya Tumpe, dan orang Dayak mengenalnya dengan sebutan Ilung-ilung. Eceng gondok ditemukan secara tidak sengaja oleh ahli botani asal Jerman yang bernama Carl Friedrich Philip Von Martius pada tahun 1824 di Sungai Amazon, Brazil. Tumbuhan air ini memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga dianggap sebagai gulma yang merusak perairan. Eceng gondok mudah menyebar melalui saluran air ke badan airnya. Itulah hakikat eceng gondok yang selama ini masih dicap sebagai tumbuhan pengganggu.      

      Habitat eceng gondok adalah di perairan yang tenang. Eceng gondok hidup di kolam-kolam dangkal, rawa, aliran sungai yang tenang, danau, dan tempat penampungan air. Tumbuhan ini juga dapat hidup di tanah yang basah. Eceng gondok mampu beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem seperti ketinggian air, arus air, temperatur, dan racun-racun dalam air. Air yang mengandung nutrien tinggi, nitrogen, fosfat, dan potasium mempercepat pertumbuhan eceng gondok. Namun, tumbuhan ini akan terhambat pertumbuhannya jika air tempat hidupnya mengandung garam. 

      Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Jenis tumbuhan air ini dapat tumbuh dengan cepat di perairan yang tenang. Akan tetapi, tumbuhan ini sering kali dianggap menimbulkan masalah. Air yang ditempatinya akan cepat menguap. Tumbuhan ini memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar hidupnya. Eceng gondok yang mati akan turun ke dasar air sehingga menyebabkan proses pendangkalan air. Tumbuhan air ini juga menganggu lalu lintas air seperti aliran sungai dan irigasi. Dampak negatif lain yang ditimbulkan eceng gondok adalah meningkatnya habitat vektor penyakit pada manusia. Oleh karena itu kebanyakkan manusia yang memandang sebelah mata tumbuhan ini lantaran dampak negatif yang ditimbulkan. 


      Eceng gondok kerap kali dianggap sebagai gulma. Memang tidak salah, karena tumbuhan air ini sering mengganggu dan menimbulkan masalah. Ada beberapa cara untuk menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Pertama, menggunakan herbisida atau bahan kimia untuk membunuh atau memusnahkan tumbuhan pengganggu atau gulma. Kedua, mengangkat langsung eceng gondok dari perairan. Ketiga, memanfaatkan ikan Grass Crap yang merupakan salah satu predator tumbuhan ini. Adapun yang keempat, memanfaatkan eceng gondok, misalnya untuk membuat bahan pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan tangan, sebagai pertumbuhan jamur merang, dan lain-lain. 

      Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan tapi tumbuhan ini memiliki peran yang penting yakni menangkap polutan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa eceng gondok mampu menyerap polutan logam berat dalam waktu 24 jam. Logam berat tersebut meliputi kadium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni). Jumlah masing-masing logam yang terserap adalah 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g. Eceng gondok juga mampu menyerap 1,23 mg/g kadium, 1,88 mg/g merkuri, dan 0,55 mg/g merkuri bila logam-logam tersebut tercampur dengan logam lain. Polutan lain yang mampu ditangkap oleh eceng gondok adalah residu pestisida. Tumbuhan air ini mampu menyerap residu pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah. Adanya eceng gondok dapat mengurangi hal-hal tersebut.  

      Eceng gondok memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Batang eceng gondok bisa dijadikan berbagai barang kerajinan. Hal itu bisa dilakukan dengan mengeringkan batang eceng gondok. Batang yang sudah dikeringkan akan layu sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai macam barang kerajinan. Adapun yang berikutnya untuk campuran pakan ternak. Eceng gondok bisa dijadikan campurang pakan ternak, seperti kambing, kalkul, dan bebek. Manfaat lain yang bisa didapatkan dari eceng gondok adalah bahan pembuatan kompos. Eceng gondok yang sudah layu dikumpulkan dan dicampur dengan bahan lain untuk pembuatan kompos. 



Baca juga: Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

0 komentar:

Posting Komentar