Jumat, 06 November 2020

Contoh Analisis Struktur Teks Eksplanasi 


Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles

        Likuifaksi tanah adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat. 

        Fenomena ini paling sering diamati pada tanah berpasir yang jenuh dan longgar (kepadatan rendah atau tidak padat). Ini karena pasir yang longgar memiliki kecenderungan untuk memampat ketika diberikan beban. Sebaliknya, pasir padat cenderung meluas dalam volume atau melebar. Jika tanah jenuh dengan air, suatu kondisi yang sering terjadi ketika tanah berada di bawah permukaan air tanah atau permukaan laut, air akan mengisi kesenjangan di antara butir-butir tanah. 

        Sebagai respon terhadap tanah yang memampat, air ini meningkatkan tekanan dan mencoba untuk mengalir keluar dari tanah ke zona bertekanan rendah biasanya ke atas menuju permukaan tanah. Tapi, jika pembebanan berlangsung cepat dan cukup besar, atau diulangi berkali-kali misalnya getaran gempa bumi dan gelombang badai, air tidak mengalir keluar sesuai waktunya sebelum siklus pembebanan berikutnya terjadi. Tekanan air dapat bertambah melebihi tekanan kontak antara butir-butir tanah yang menjaga mereka tetap saling bersentuhan satu sama lain. Kontak antara butir-butir ini merupakan media pemindahan berat bangunan dan lapisan tanah di atas dari permukaan tanah ke lapisan tanah atau batuan pada lapisan yang lebih dalam. Hilangnya struktur tanah menyebabkan tanah kehilangan semua kekuatannya dan fenomena ini terlihat seperti tanah mengalir menyerupai cairan.

        Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 menimbulkan fenomena likuifaksi. Bahaya dari fenomena likuifaksi ini adalah bangunan akan ambles masuk ke dalam. Hal itu karena airnya terperas ke luar dan tanahnya memadat jadi permukaan tanah turun. Pondasi bangunan ada di tanah itu jadi ikut turun, sehingga bangunannya ambles. Jika ada bangunan bertingkat, bagian bagunan yang terlihat hanya tinggal tingkat tengah dan atas, tingkat bawahnya masuk ke dalam tanah.

        Mengingat sebagian wilayah Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik sehingga kemungkinan terjadinya likuifaksi selalu ada. Tetapi sebenarnya terdapat sejumlah tindakan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya, seperti melakukan pemetaan bencana yang lebih menyeluruh. Indonesia juga dapat belajar dari negara lain seperti Jepang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya akibat merusak likuifaksi dan penggunaan pemetaan bagi rencana tata ruang kota.


Sumber: BBC. 2018. “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu dan Sekitarnya Tiba-Tiba Ambles” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45708229 diunduh pada 6 November 2020 dengan pengubahan seperlunya.


Hasil Analisis

1. Struktur Teks Eksplanasi “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” 

Identifikasi Fenomena: Paragraf satu. Paragraf tersebut merupakan identifikasi fenomena karena mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan yaitu fenomena likuifaksi. 


2. Urutan kejadian: paragraf dua, tiga, dan empat. 

Paragraf tersebut merupakan urutan kejadian, memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena likuifaksi sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. 


3. Ulasan: paragraf lima

Paragraf tersebut merupakan ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi. 


Simpulan

Struktur dalam teks eksplanasi berjudul “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” terdiri atas identifikasi fenomena, urutan kejadian, dan ulasan. 

Identifikas fenomena terdapat pada paragraf yang berisi penjelasan umum mengenai fenomena likuifaksi. Urutan kejadian terdapat pada paragraf ke-2, 3, dan 4 yang berisi urutan kejadian likuifaksi secara rinci. Ulasan terdapat pada paraagraf 5 yang berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi. 


Tanggapan

    Struktur dalam teks eksplanasi berjudul “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” sudah lengkap dan runtut, dapat dibuktikan dengan adanya identifikasi fenomena pada paragraf pertama yang merupakan identifikasi dari fenomena likuifaksi. Paragraf ke 2, 3, dan 4 merupakan urutan kejadian, dimana memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena likuifaksi sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. Paragraf 5 merupakan ulasan berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi

0 komentar:

Posting Komentar