Konjungsi
1. konjungsi antarklausa
2. konjungsi antarkalimat
3. konjungs antarparagraf
1. Konjungsi Antarklausa
Konjungsi antar klausa adalah kata hubung yang mengubungkan dua buah klausa atau lebih. Konjungsi ini dibagi menjadi dua, yaitu konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koordinatif.
a. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara. Contoh:
• baik … maupun …
• tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
• bukan hanya …, melainkan…
• (se)demikian (rupa) … sehingga…
• apa(kah) … atau …
• entah … entah …
• jangankan …, … pun …
Contoh dalam kalimat:
• Baik Anto maupun Asep keduanya adalah anak yang baik.
• Citra bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman yang cerdas.
• Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya.
• Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah datang menemuinya.
• Dia menghias bunga itu sedemikian rupa detailnya sehingga terlihat sangat indah.
b. Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak sama (bertingkat). Contoh:
• ….. sebelum …
• Jika …., maka….
• … agar….
• Meskipun/bagaimanapun ….
dsb.
Contoh dalam kalimat:
• Ani telah pergi ke Jakarta sebelum Budi datang menyusulnya.
• Meskipun dia miskin, dia sangat dermawan kepada setiap orang.
• Saya giat belajar agar tidak menjadi anak yang pandai.
• Jika aku memliki banyak uang, maka aku akan pergi ke luar negeri.
• Meskipun dia sangat nakal, bagaimanapun juga orang tuanya tetap menyayanginya.
c. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang sama seperti korelatif yaitu menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana. Contoh:
• dan penanda hubungan penambahan
• serta penanda hubungan pendampingan
• atau penanda hubungan pemilihan
• tetapi penanda hubungan perlawanan/pertentangan
• melainkan penanda hubungan perlawanan
• padahal penanda hubungan pertentangan
• sedangkan penanda hubungan pertentangan
Contoh dalam kalimat:
• Andi membeli buku dan baju di toko itu.
• Aku ingin pergi tetapi tidak diijinkan oleh ayahku.
• Kau boleh datang bersamaku atau bersama Indri.
2. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata hubung yang menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain sehingga kalimat menjadi logis. Oleh karena konjungsi ini merupakan penghubung antar kalimat, maka konjungsi-konjungsi tersebut diawali dengan huruf kapital. Contoh:
• Menyatakan konsekuensi/akibat: dengan demikian, akibatnya, konsekuensinya.
• Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu: biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu
• Menyatakan suatu kebalikan dari pernyataan sebelumnya: sebaliknya, berbeda dengan
• Menyatakan peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya: kemudian, sesudah/setelah itu, selanjutnya
• Menyatakan keadaan yang sebenarnya terjadi: bahwasanya, sebenarnya, sesungguhnya
• Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya: bahkan, tak hanya itu, malahan
• Mempertentangkan keadaan sebelumnya: sayangnya, akan tetapi, namun, kecuali
Contoh dalam kalimat:
• Andi suka sekali menolong orang banyak. Akibatnya dia menjadi popular di kalangan wanita.
• Pertama-tama kita harus membuat kerangka. Setelah itu kita mulai mendesainnya.
• Dewi alergi terhadap buah durian. Bahkan dia akan muntah jika mencium baunya.
• Nikita adalah gadis yang sangat cantik. Sayangnya sikapnya tidak seperti rupa wajahnya.
• Dia hidup dengan sangat sederhana. Sebenarnya dia adalah anak orang kaya.
• Kakak Budi orang yang sangat pintar. Sebaliknya Budi adalah anak yang bodoh.
3. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi antar paragraf adalah kata-kata penghubung yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu paragraf utuh, koheren, dan sistematis.
Macam-macam konjungsi antar paragraf:
• terlebih lagi
• disamping …
• tak hanya sebagai …
• oleh karena itu…
• berdasarkan …
Burung adalah hewan yang sangat banyak ditemui. Hampir di semua tempat di dunia ini bisa kita jumpai berbagai macam burung seperti di dalam hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini karena daya adaptasi burung yang sangat bagus terhadap lingkungannya.
Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yang baik. Pada umumnya setiap induk burung mampu menghasilkan empat atau lebih telur dalam sekali bereproduksi.
Terlebih lagi, burung juga sangat berguna bagi manusia seperti menjadi hewan peliharaan, bahan makanan, dan lainlain. tak heran burung sering dikembangbiakan oleh manusia.
Oleh karena itu, populasi burung di dunia ini tetap terjaga dan sulit untuk punah. Hal tersebut mungkin terjadi karena daya adapatasinya yang tinggi, reproduksinya yang cepat, dan juga dikembangbakan oleh manusia.
0 komentar:
Posting Komentar