Sabtu, 24 April 2021

Teori Produksi dan Biaya

TEORI PRODUKSI DAN BIAYA  



1. Fungsi Produksi

Dalam suatu perusahaan ada istilah produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam teori ekonomi disebut “fungsi produksi”. 

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. 

Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f (K, L, R, T)

Q = jumlah output (hasil produksi)

K = modal (kapital)

L = tenaga kerja (labor)

R = kekayaan akan (raw material)

T = teknologi


Cara Kerja Fungsi Produksi 

Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi. Fungsi produksi untuk setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel atau grafik yang menunjukkan jumlah (maksimum) komoditi yang dapat diproduksi per unit waktu untuk setiap kombinasi input alternatif, bila menggunakan teknik produksi terbaik yang tersedia. 

Suatu fungsi produksi pertanian yang sederhana diperoleh dengan menggunakan berbagai jumlah alternatif tenaga kerja per unit waktu untuk menggarap sebidang tanah tertentu yang tetap dan mencatat alternatif output yang dihasilkannya per unit waktu. Produk tenaga kerja rata-rata (average product of labor = APL) didefinisikan sebagai produk total (TP) dibagi jumlah unit tenaga kerja yang digunakan ( L TP AP  ). Produk tenaga kerja marjinal (Marginal product of labor = MPL) ditentukan oleh perubahan TP per unit perubahan jumlah tenaga kerja yang digunakan ( L TP MP    ). 

Jangka Waktu Fungsi Produksi 

Bebagai jangka waktu perencanaan sebanarnya hanyalah aspek-aspek yang berbeda dari masalah dasar yang sama, yaitu memperoleh hasil(output) dari hasil (input) secara efisien. Perbedaannya terletak pada apa yang mungkin diubah oleh perusahaan. Fungsi produksi diambil berdasarkan keputusan perusahaan. Adapun keputusan yang diambil perusahaan dapat dikelompokkan menjadi: 

1) Jangka Pendek 

Fungsi produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana jumlah input tertentu yang tidak berubah, yang dinamakan faktor tetap, tidak dapat ditambah. Faktor tetap biasanya merupakan elemen dari modal (seperti; mesin pabrik dan peralatannya), tetapi mungkin juga berupa tanah, jasa manajemen atau bahkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Input yang dapat berubah dalam jangka pendek dinamakan faktor variabel. Jangka pendek tidak berkaitan dengan jumlah bulan atau tahun tertentu. 

2) Jangka Panjang 

Fungsi produksi jangka panjang adalah periode waktu dimana semua input mungkin berubah, tetapi teknologi dasar produksi tidak berubah. Jangka panjang tidak ada hubungannya dengan jangka waktu tertentu. Jangka panjang berhubungan dengan situasi yang dihadapi perusahaan bila sedang merencanakan untuk memasuki suatu bisnis, untuk memperluas skala operasinya, untuk mengembangkan produk baru, atau untuk memodernisasikan, mengganti atau menata kembali metode produksinya. Keputusan perencanaan perusahaan merupakan keputusan jangka panjang karena ini dibuat dengan berbagai teknologi yang tetap, tetapi ada kebebasan memilih dari berbagai proses produksi yang akan menggunakan faktor input dengan proporsi yang berlainan. 


2. Economies of Scale dan Economies of Scope 

Berikut ini addalah konsep dasar pengertian economies of scale dan economies of scope.

1. Economies of scale jika semakin banyak volume out put maka biaya rata-rata produksi semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar. 

2. Economies of scope, apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil. 

Seiring dengan terjadinya peningkatan output, biaya rata-rata perusahaan untukmenghasilkan output akan cenderung menurun, setidaknya dalam beberapa hal atau inputproduksi. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa alasan seperti: 

1) Jika perusahaan beroperasi pada skala yang lebih besar, pekerja dapat mengkhususkandiri dalam kegiatan di mana mereka paling produktif. 

2) Skala dapat membuat pekerjaan lebih fleksibel. Dengan adanya variasi dari kombinasiinput yang digunakan untuk menghasilkan output perusahaan, manajer dapat mengaturproses produksi yang lebih efektif. 

3) Perusahaan mungkin dapat memperoleh beberapa  input  produksi dengan biaya yanglebih rendah karena mereka membeli dalam jumlah besar. Kombinasi dari input mungkinberubah jika manajer mengambil keuntungan dari input biaya lebih rendah. 

Namun, pada suatu titik tertentu, kemungkinan biaya rata-rata produksi akan mulaimeningkat dengan output bisa saja terjadi. Terdapat beberapa alasan yang mengakibatkanperubahan ini, yaitu: 

1) Dalam jangka pendek, ruang pabrik atau kapasitas pabrik dan mesin membuat lebih sulitbagi para pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektifb. 

2) Mengelola perusahaan yang lebih besar mungkin menjadi lebih kompleks dan tidakefisien karena jumlah tugas yang semakin banyak. 

3) Keuntungan membeli dalam jumlah besar mungkin telah menghilang setelah mencapai jumlah tertentu. Pada titik tertentu, pasokan yang tersedia untuk input pokok mungkin terbatas, dan hal ini akan mendorong biaya yang akan dikeluarkan menjadi lebih banyak.


Referensi: 

- Arsyad, Lincolin. 2020. Ekonomi Manajerial. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.  

http://mercubuana.ac.id/files/Ekonomika/EKONOMIKA_MODUL%205_HSN-ok.pdf Diakses pada 25 Apri 2021. 

https://pdfcoffee.com/perbedaan-antara-economies-of-scale-dengan-economies-of-pdf-free.html Diakses pada 25 Apri 2021.



0 komentar:

Posting Komentar