Selasa, 08 September 2020

Satuan-Satuan Bahasa 

Selamat datang di blog Mejja Belajar. Di “meja belajar” maya ini Anda akan memperoleh informasi tentang satuan bahasa. Berikut penjelasannya. 

Satuan bahasa atau tataran bahasa dari yang terkecil adalah sebagai berikut. 

1. Fonem 

Fonem adalah bunyi bahasa, tetapi orang pada umumnya sering menyebut huruf. Dalam ilmu bahasa fonem ditulis di antara dua garis miring /.../. Fonem adalah bunyi bahasa minimal yang membedakan bentuk dan makna kata. Pengertian lain adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Contoh pada kata ‘baja’ dan ‘baju’ 

baja terdiri dari fonem /b/, /a/, /j/, /a/ yang artinya logam yang keras. 

baju terdiri dari fonem /b/, /a/, /j/, /u/ yang artinya pakaian penutup badan bagian atas. 

Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis fonem, yaitu vokal (/a/, /i/, /u/, /e/, /o/) , konsonan (selain huruf vokal), dan diftong. 

Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafalkan dalam satu hembusan nafas. Bunyi diftong ada tiga, yaitu ai, au, dan oi. Contohnya adalah sebagai berikut. 

ai pada kata gulai, sampai, landai, dsb.

au pada kata lampau, saudari, pulau, dsb. 

oi pada kata boikot, amboi, konvoi, dsb. 


2. Morfem 

Morfem adalah satuan terkecil dari pembentukan kata. Morfem biasanya diapit oleh tanda kurung kurawal {...}. Lebih jelasnya, salah satu contoh morfem adalah imbuhan (afiks). Berikut ini penjelasan tentang contoh morfem. 

  • memperbesar adalah satu kata yang dibentuk dari dua morfem, yaitu {mem} dan {per} 
  • {per} + besar = perbesar
  • {mem} + perbesar = memperbesar
  • {pem-an} pada kata pembuatan  {pem-an} + buat
  • {ber} pada kata becermin  {ber} + cermin 


3. Kata 

Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian. Ada beberapa jenis kata seperti berikut ini. 

  1. Pertama kata dasar, contohnya, merah, putih, lihat, kebun, buku, duduk, kelas, tidak, dsb. 
  2. Kedua, kata berimbuhan, contohnya, menulis, gemetar, gerigi, pegangan, tinjauan, kerajaan, kebenaran, dsb. 
  3. Ketiga, kata ulang, yaitu kata yang diulang, misalnya rumah-rumah, buku-buku, main-main, berjalan-jalan, dsb. 
  4. Keempat, kata majemuk, misalnya saputangan, matahari, rumah sakit, orang tua, bumiputra, rumah makan.  


4. Frasa 

Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif. Maksud dari nonpredikatif adalah tidak ada fungsi predikat dalam gabungan kata tersebut. Pengertian lain, Frase adalah gabungan kata yang menduduki satu fungsi kalimat. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Perhatikan contoh berikut. 

Aku  tidak membawa  buku tulis  saat pergi ke sekolah

 S           P         O          Ket. Waktu 

Dalam kalimat tersebut terdapat tiga frasa, yaitu tidak membawa, buku tulis, saat pergi ke sekolah


5. Klausa 

Klausa adalah gabungan kata yang memiliki fungsi minimal subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan keterangan, ataupun tidak. Jadi syarat minimal adanya fungsu subjek dan predikat. Klausa tidak diakhiri dengan tanda baca (titik, koma, seru, atau tanya). Contoh: 

nenek mandi 

ibu membeli soto ayam

kakek membaca koran di ruang tamu 

ayah membelikan aku sepatu futsal pada hari ulang tahunku

Contoh-contoh di atas ditulis tanpa diakhiri tanda baca. Jika diakhiri dengan tanda baca maka disebut kalimat. 


6. Kalimat 

Kalimat adalah kelompok kata yang diawali huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda Tanya, tanda seru, sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti tanda koma, titik dua, tanda pisah, dan spasi. Contoh: 

Nenek mandi.

Ibu membeli soto ayam.

Kakek membaca koran di ruang tamu.

Ayah membelikan aku sepatu futsal pada hari ulang tahunku

Contoh di atas hampir sama dengan contoh klausa. Perbedaannya adalah kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca. 


7. Wacana 

Wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan lengkap. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam bentuk tulis) dan pendengar (dalam bentuk lisan). Contoh. 

Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas. 

   Paragraf tersebut memiliki ide pokok, anggrek merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Contoh tersebut merupakan wacana yang berbentuk satu paragraf. Wacana bentuknya bisa lebih dari satu paragraf. 


0 komentar:

Posting Komentar