Kamis, 28 Januari 2021

Tanaman-Tanaman Pengusir Nyamuk

Tanaman-Tanaman Pengusir Nyamuk

    Saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan. Hampir sebagian besar daerah-daerah di Indonesia mengalami hujan. Curah hujan sekarang ini lumayan tinggi. Curah dan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan beberapa daerah mengalami banjir. Kondisi tersebut secara tidak langsung menyebabkan genangan-genangan air yang secara tidak langsung menambah habitat nyamuk. 

    Nyamuk penular (vektor) penyakit demam berdarah memang sulit untuk ditanggulangi. Namun, ada satu cara yang efektif dan murah untuk menghindarinya, yakni dengan tanaman pengusir nyamuk. Cara alami mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar kita atau mencegah agar nyamuk tidak sampai menggigit, bisa dilakukan dengan menanam dan memperbanyak tanaman pengusir nyamuk. Tambah lagi, tanaman tersebut dapat disimpan di dalam atau di halaman rumah. Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk pengusir nyamuk antara lain: 

1. Zodia (Evodia Suaveolens) 

    Zodia merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Orang Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan daun zodia sebelum masuk ke hutan. Maksudnya agar terlindungi dari serangan serangga, khususnya nyamuk.  


Sumber Gambar: Wikipedia

2. Serai Wangi (Cymbopogon Nardus)

    Serai telah dikenal sebagai salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bumbu masak. Namun, ada manfaat lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai tanaman pengusir nyamuk. Tanaman yang termasuk bangsa rumput-rumputan ini tidak disukai nyamuk karena adanya zat geraniol dan sitronelal. 


Sumber gambar: Wikipedia

3. Lavender (Lavandula Latifolia)

Tanaman ini asli dari Pegunungan Alpen di Negara Swiss berwarna ungu letaknya bergerombol di ujung tangkai. Tanaman ini adalah musuh alami nyamuk. Hal itu dikarenakan aroma bunga ini membuat nyamuk pusing. Kenapa demikian? Karena bunga lavender mengandung zat linalool dan lynalyl acetate. 


Sumber Gambar: Wikipedia

4. Geranium/Tapak Dara (Geranium Homeanum) 

Geranium atau Tapak Dara tumbuh liar di sekitar sawah. Tumbuhan ini digunakan untuk mengusir nyamuk dan ngengat. Jika untuk mengusir nyamuk, Geranium ditanam di pekarangan rumah. Bila daunnya bergoyang karena tertiup angin, maka akan keluar bau wangi yang khas. Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat geraniol dan sitronelal yang ampuh untuk mengusir nyamuk. 


Sumber Gambar: Wikipedia


5. Nilam (Pogostemon Cablin)

Tumbuhan nilam berupa semak yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini tumbuh subur di tempat dengan suasana teduh, hangat, dan lembap. Nilam mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air. Bagian bunga tumbuhan nilam yang terkena angin akan menyebarkan bau wangi yang kuat. Bau yang dihasilkan tersebut dapat mengusir nyamuk. 


Sumber Gambar: Wikipedia


    Itulah beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk secara alami. Tanaman-tanaman tersebut dapat langsung digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara menanam di pot. Jika sudah subur di pot lalu simpan di dalam rumah. Selain itu bisa juga dengan menanam tanaman tersebut di halaman rumah. 

    Selain dapat mengusir nyamuk, tanaman-tanaman di atas juga mempercantik halaman dan rumahmu. Suasana asri juga akan terasa jika kamu mampu dan merawat tanaman tersebut dengan baik. Selamat mencoba. 

Oya, jangan lupa selalu tambah wawasanmu di Mejja Belajar. 

#belajarhidupsehat

 

Sumber Tulisan: https://t.me/Majmuah_Bikum

Continue reading Tanaman-Tanaman Pengusir Nyamuk

Rabu, 27 Januari 2021

Ciri-Ciri Kebahasaan Proposal

 

Ciri-Ciri Kebahasaan Proposal

    Halo semua. Selamat datang di blog “Mejja Belajar”. Kali ini masih akan dijelaskan berkaitan dengan proposal. Materi yang dijelaskan difokuskan ke ciri-ciri kebahasaan teks proposal. 

    Ketika kamu akan mengajukan sebuah proposal kegiatan atau penelitian maka kamu dituntut agar membuat proposal dengan baik. Tujuannya adalah untuk meyakinkan pihak-pihak yang akan terlibat dari kegiatan atau penelitian yang akan kamu laksanakan. 

    Sebelum membahas lebih lanjut, saya mereview sedikit pengertian proposal dan struktur. Proposal adalah rencana kegiatan  dan ditulis dalam bentuk rancangan kerja  yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan dengan baik, jelas, dan menarik agar pihak yang dituju, terlibat, dan berkepentingan dapat memahami dengan baik, tertarik, dan menyetujui. Jika sudah setuju, tentu pihak tersebut akan memberikan izin, dan menyumbangkan dana sehingga kegiatan atau penelitian bisa terlaksana dengan baik. 

    Struktur proposal dibuat sesuai dengan proposal yang akan dilaksanakan atau diusulkan. Secara umum jenis proposal ada dua, proposal kegiatan dan proposal penelitian Berikut ini adalah ringkasan struktur proposal kegiatan. 

1. latar belakang

2. masalah dan tujuan

a. masalah

b. tujuan 

3. ruang lingkup kegiatan 

a. objek

b. jenis-jenis kegiatan  

4. kerangka teoretis dan hipotesis 

5. metode 

6. pelaksana kegiatan 

a. penanggung jawab 

b. susunan personalia 

7. fasilitas yang tersedia 

a. sarana 

b. prasarana

8. keuntungan dan kerugian 

a. Keuntungan-keuntungan  

b. Kemungkinan kerugian

9. lama waktu dan tempat pelaksanaan 

a. Waktu 

b. tempat

10. anggaran biaya 

11. daftar pustaka 

12. lampiran-lampiran 


Agar lebih paham, silakan cermati contoh proposal kegiatan yang ada di tautan berikut. 

Contoh Proposal Kegiatan 


    Ingat ya, struktur di atas adalah struktur proposal kegiatan. Adapun struktur proposal penelitian adalah sebagai berikut. 

1. latar belakang masalah 

2. rumusan masalah 

3. tujuan penelitian 

4. manfaat penelitian 

5. landasan teori 

6. metode penelitian 

7. kerangka penulisan laporan 

Agar lebih paham, silakan baca dan cermati contoh proposal penelitian yang ada di tautan berikut. 

Contoh Proposal Penelitian


Ciri-Ciri Kebahasaan Proposal

    Berikutnya akan dijelaskan ciri-ciri kebahasaan proposal. Sama halnya dengan sebuah teks yang lian, sebuah proposal juga memiliki ciri-ciri kebahasaan. Berikut ini adalah penjelasannya. 

1. Pernyataan Argumentatif 

    Dalam proposal pastinya terdapat sebuah pernyataan yang menjelaskan alasan an yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat pendirian atau gagasan.  itulah yang dimaksud dengan pernyataan argumentatif.  atau bisa dikatakan pernyataan argumentatif adalah pendapat membuat proposal.  contoh: 

    Kurikulum 2013 mendorong peserta didik lebih aktif dalam mengembangkan kompetensinya. Akan tetapi guru juga harus lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran agar  bisa memfasilitasi peserta didik dengan baik dalam pembelajaran. 

Contoh di atas adalah bentuk pernyataan argumen. Artinya apa yang tertulis di atas merupakan pendapat seseorang bukan sebuah fakta. Namun, ketika memberikan sebuah pernyataan atau argumen baiknya didukung dengan bukti-bukti atau alasan-alasan yang kuat agar argumen dapat diterima oleh orang lain. 

2.   Pernyataan Persuasif 

    Pernyataan persuasif digunakan oleh penulis untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca agar proposal dapat diterima dan disetujui. Pernyataan persuasif juga digunakan agar pihak yang dituju atau dimintai izin bisa lebih yakin dengan kegiatan yang akan dilaksanakan atau penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah contoh pernyataan persuasif. 

Salah satu upaya untuk mempersiapkan pengajaran dengan kurikulum 2013 adalah dengan sosialisasi dan pembekalan terhadap para tenaga pendidik.  Tujuannya agar tenaga pendidik lebih siap sehingga bisa memberikan pembelajaran menarik dan inovatif. Maka dari itu, mari kita bersama-sama belajar dan mempersiapkan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah kita.  Saya yakin, jika dilakukan bersama-sama dan gotong-royong semua akan berjalan dengan lancar meskipun ini adalah hal yang  baru dan pertama bagi kita. 

3. Istilah Teknis/ Istilah Khusus 

    Istilah teknis atau istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan atau maknanya terbatas pada bidang tertentu.  Istilah yang dipakai dalam proposal berbeda-beda sesuai dengan jenis proposal yang dibuat. Berikut ini adalah contoh istilah teknis atau istilah khusus.  

1. novel 

2. fonem 

3. gamelan 

4. bakteri 

5. keterbacaan 

6. permintaan pasar 

7. grafitasi 

8. huruf 

9. sanitasi 

10.   gurindam 

Cobalah kelompokkan istilah-istilah  di atas sesuai dengan bidang:  bahasa,  agama,  budaya,  komunikasi,  fisika atau biologi. 

Untuk menambah pemahamanmu tentang istilah khusus atau istilah teknis, cobalah cari pengertian dari istilah-istilah berikut. 

1. abstrak 

2. biaya

3. data

4. fokus penelitian

5. hipotesis 

6. kualitatif 

7. populasi 

8. random 

9. sampel 

10. statistik 


4. Verba Material 

    Verba material dalam proposal digunakan untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Contoh verba material seperti, mengamati,  mencampurkan,  mencatat, melakukan, berlatih, dsb.  

5. Kata-Kata Pendefinisian 

    Kata-kata yang menyatakan pendefinisian ditandai oleh penggunaan kata, adalah, yaitu, yakni, merupakan, dsb. Kata-kata tersebut biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu definisi atau istilah-istilah yang terdapat dalam proposal. 

6. Kata-Kata Perincian 

    Kata-kata yang bermakna perincian seperti,  selain itu,  pertama,  terdiri dari,  meliputi, dsb.  

7. Kata-Kata Bermakna Lugas 

    Proposal merupakan rancangan tertulis untuk melaksanakan suatu kegiatan yang bersifat ilmiah. Maka dari itu penulisannya harus sesuai dengan kaidah keilmuan. Penggunaan kata bermakna lugas atau denotatif digunakan untuk menghindari terjadinya kesalahan pemahaman antara pihak pengusul  dengan  pihak tertuju atau  penerima proposal. 


    Selain poin-poin yang dijelaskan di atas, kaidah kebahasaan dalam proposal harus menggunakan ragam bahasa baku. Ragam bahasa baku digunakan baik dengan menggunakan kata-kata maupun struktur kalimat. Hal itu dikarenakan proposal adalah tulisan jenis tulisan ilmiah. Dengan menggunakan ragam bahasa baku membaca jadi lebih mudah dalam memahami isi proposal dan menghindari terjadinya kesalahpahaman makna. 


Continue reading Ciri-Ciri Kebahasaan Proposal

Tips dan Trik Milih Kampus

Tips dan Trik Milih Kampus 

Halo semua. Kembali lagi di blog Mejja Belajar. Kesempatan kali ini dijelaskan tips dan trik memilih perguruan tinggi. Bagi kamu yang sekarang kelas 12 dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi masih bingung mau kuliah di mana? Cermati informasi berikut. 

Saya kira semua siswa pasti ingin melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi. Akan tetapi tidak semua siswa bisa karena ada beberapa hal yang memang menjadi kendala, seperti belum memiliki biaya atau belum memenuhi nilai yang ditentukan oleh perguruan tinggi yang dituju. Namun bagi kamu yang tidak ada masalah dengan hal itu, salah pilih kampus. 

Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia banyak sekali lulusan sarjana yang masih bingung mencari pekerjaan. Bahkan ada orang yang merasa dirinya salah jurusan dan baru sadar ketika sudah menempuh pendidikan S1. Tidak dipungkiri ketika orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi salah satu tujuannya adalah mendapatkan pekerjaan yang "baik". Memang sih itu hanya salah satu tujuan, tapi saya kira hampir semua orang yang kuliah menginginkan hal itu. Nah, bagi kamu yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi silakan tips-tips di bawah ini. Penjelasan ini berdasarkan tingkat prioritas jenis kampusnya. 


1. Kampus kedinasan

Nah, kalau kamu menginginkan pekerjaan yang "baik" setelah lulus kuliah maka kampus kedinasan pilihan yang tepat. Kenapa demikian? Karena lulus dari kampus kedinasan, kamu akan diberikan kesempatan untuk mengikuti tes pegawai negeri sipil dengan jalur “khusus”. Jalur “khusus” yang dimaksud adalah bagi lulusan dari kampus kedinasan. Otomatis saingannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan seleksi lewat jalur umum. 

Jika berhasil lulus di seleksi tersebut, maka kamu akan menjadi pegawai negeri sipil sesuai dengan bidang pendidikan yang kamu tempuh. Pekerjaan yang ditawarkan pun sesuai dengan ilmu yang kamu dapatkan saat di bangku kuliah. Besaran gajinya jangan ditanyakan lagi, cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi bagi kamu yang yang setelah lulus bercita-cita memiliki pekerjaan yang “mapan” maka kampus kedinasan adalah target dan prioritas yang utama dan pertama serta perlu diperjuangkan. 

Contoh kampus kedinasan, seperti STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara), AKMIL (Akademi Militer), dsb. Kalau kamu bisa masuk di sekolah kedinasan, jangan bingung dan jangan khawatir masalah pekerjaan. Namun, peminat sekolah kedinasan sangat banyak di seluruh Indonesia. Jadi kamu harus mempersiapkan dengan matang. 


2. Kampus Politeknik 

Politeknik adalah pendidikan lanjutan yang menyelenggarakan pengajaran keterampilan dan ilmu-ilmu terapan. Saat kamu masuk di politeknik pendidikan yang akan kamu jalani lebih fokus dan praktek ke keterampilan dan ilmu-ilmu terapan. Selain itu, waktu tempuh pendidikan juga lebih singkat karena minim teori dan sudah disesuaikan dengan kurikulumnya. Bisa dikatakan kuliahmu akan terasa lebih greget, tidak, lelet, dan tepat waktu. Atas dasar itu, saya berpendapat jika lulusan politeknik kesannya “lebih” memiliki keterampilan dan ilmu-ilmu terapan dibanding lulusan sekolah atau perguruan tinggi lain. Selain itu lulusannya juga “lebih” siap menghadapi dunia kerja. 

Tambah lagi bahwa lulusan politeknik juga termasuk lulusan yang dipertimbangkan dan dicari oleh perusahaan atau dunia kerja. Bisa dikatakan ijazah kampus politeknik "lebih sakti" dibanding kampus-kampus yang lain, itu pendapat pribadi saya sih. Contoh kampus politeknik seperti, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Jakarta, dsb.


3. Kampus di bawah Naungan BUMN 

Kamu sudah tahu kan jenis BUMN di di Indonesia? BeberapaBUMN di Indonesia telah memiliki sekolah tersendiri. Lulusan dari sekolah-sekolah di bawah naungan BUMN nantinya akan disalurkan ke BUMN. Tambah lagi, pastinya sekolah-sekolah tersebut juga terkoneksi si dengan BUMN. Selain itu karena budaya kerja di BUMN yang bagus, maka banya perusahaan selain BUMN yang berminat merekrut lulusan dari kampus naungan BUMN. 

Tidak diragukan lagi orang yang bekerja di BUMN gajinya tidak sedikit. Kampus-kampus dibawah naungan BUMN seperti, STT PLN (Sekolah Tinggi Teknik PLN), Universitas Pertamina, Telkom University, STIMLOG (Sekolah Tinggi Manajemen Logistik), BRI Institute, dsb. 


4. Kampus Negeri Bonafide 

Kamu sudah tahu kan kampus-kampus bonafide di Indonesia. Kampus-kampus ini sudah terkenal dari Sabang sampai dengan Merauke. Kampus tersebut juga memiliki banyak relasi dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan. Lulusannya pun memiliki keterampilan yang handal dan pastinya siap berkontribusi di dunia kerja. Menurut saya contoh kampus-kampus tersebut seperti, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, dsb. 


Sekali lagi bagi kamu yang ingin memiliki pekerjaan setelah lulus kuliah atau S1, prioritaskan urutan kampus-kampus di atas. Jika kamu bisa masuk salah satu daftar kampus di atas, saya kira bukan hal yang sulit untuk mencari atau mendapatkan pekerjaan ketika kamu sudah lulus. Namun, masuk ke kampus kampus tersebut bukan hal yang mudah. Hal itu karena kampus-kampus tersebut merupakan incaran atau tujuan seluruh siswa di Indonesia yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Maka dari itu jika kamu Ingin masuk ke kampus kampus tersebut persiapkan dirimu dengan baik. Ingat-ingat ya urutan prioritas kampusnya, mulai dari kampus kedinasan, politeknik, kampus naungan BUMN, dan kampus Bonafide. 


Jangan menyerah tetap semangat dan selalu optimis. Jangan sia-siakan masa mudamu. Lebih baik matian-matian selama tiga tahun untuk menikmati hidup selama berpuluh-puluh tahun di masa depan, daripada santai-santai sementara tapi harus terseok-seok selama bertahun-tahun. Oya, jangan lupa tambah terus wawasanmu di "Mejja Belajar". 


#belajarmilihkampus


Continue reading Tips dan Trik Milih Kampus

Senin, 25 Januari 2021

Ciri-Ciri dan Aspek Kebahasaan Teks Negosiasi

 Ciri-Ciri dan Aspek Kebahasaan 

Teks Negosiasi

Halo Semua. Bagaimana kabarmu hari ini?  Kembali lagi di blog meja belajar.  Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai aspek kebahasaan teks negosiasi.  Kalian sudah tahu kan apa itu teks negosiasi? Jika belum tahu saya di link berikut: 

Teks Negosiasi - Struktur dan Contoh

Sama halnya dengan teks yang lain teks negosiasi juga memiliki aspek atau ciri kebahasaan tersendiri? Apa saja ciri kebahasaan teks negosiasi? berikut penjelasannya. 

1. Melibatkan Dua Pihak atau Lebih 

Sebuah negosiasi umumnya dilakukan oleh dua pihak atau lebih.  Maka dari itu dalam teks negosiasi pasti ada percakapan atau perundingan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih.  


2. Menggunakan Bahasa Lisan yang Didukung Gerak Tubuh dan Ekspresi Wajah 

Poin yang kedua ini umumnya terjadi saat negosiasi dilakukan secara lisan.  Negosiasi yang dilakukan secara lisan. Sama halnya ketika seseorang  berbicara atau bertutur kata yang mana seringkali menggunakan bahasa lisan, yang didukung oleh gerak tubuh dan ekspresi wajah.  itu bertujuan untuk meyakinkan pendapat atau menegaskan pernyataan yang  disampaikan saat proses negosiasi.  


4. Terdapat Konflik/ Perselisihan/ Pertentangan 

Negosiasi terjadi karena adanya nya perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat terjadi karena adanya konflik,  perselisihan,  atau adanya pertentangan. Untuk mencari atau mengatasi  masa tersebut maka dilakukan proses negosiasi. 


5. Adanya Tawar-Menawar atau Tukar-Menukar 

Tawar-menawar dalam negosiasi terjadi karena adanya permintaan salah satu pihak yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Tawar-menawar atau tukar menukar akan selesai jika sudah terjadi kesepakatan dalam proses negosiasi. 


6. Diakhiri dengan Sepakat atau Tidak Sepakat 

Proses negosiasi  dinyatakan berhasil apabila terjadi kesepakatan yang  disetujui oleh kedua belah pihak.  Namun apabila tidak terjadi kesepakatan maka proses negosiasi tersebut dikatakan belum berhasil. 


    Kelima point di atas adalah ciri-ciri atau karakteristik bentuk teks negosiasi. Berkaitan dengan kebahasaan teks negosiasi,  juga hampir sama dengan poin-poin di atas. Berikut penjelasannya. 

1. Adanya Partisipan 

Partisipan adalah pihak yang ikut dalam proses negosiasi. partisipan berbeda dengan tokoh. Partisipan benar- benar-benar terlibat dalam proses negosiasi. Adapun tokoh merupakan pelaku yang ada dalam cerita (fiksi). Perhatikan  kutipan dialog berikut ini. 


Penjual : “Silakan mampir, Bu. Buah di sini masih segar. Silakan dipilih.”

Pembeli : “Saya ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak, Bang?”

Penjual : “Ada, Bu. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar, Bu.”


Berdasarkan kutipan dialog di atas diketahui bahwa partisipan dalam proses negosiasi di atas adalah penjual dan pembeli. 


2. Bahasa Santun 

Proses negosiasi yang baik salah satunya menggunakan bahasa yang santun. Bahasa yang santun artinya tidak menyinggung pihak lain.  Jadi tuturan atau perkataan yang di sampaikan  oleh  kedua belah pihak  atau lebih sama-sama diterima tanpa menyinggung pihak lain. Berikut ini adalah contoh bahasa yang santun dan yang kurang santun. 


Penjual : “Silakan mampir, Bu. Buah di sini masih segar. Silakan dipilih.”

Pembeli : “Saya ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak, Bang?”

Penjual : “Ada, Bu. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar, Bu.”


    Jika kamu cermati dalam cuplikan dialog di atas terdapat kata “bu”, “saya”, dan “bang”. Kata-kata tersebut adalah contoh kata sapaan. Salah satu fungsi kata sapaan adalah untuk memperhalus tuturan atau perkataan yang yang diucapkan. Selain itu dalam kutipan di atas juga terdapat kata “silakan”. Kata silakan digunakan untuk memperhalus tuturan ketika akan menyuruh atau memberikan perintah kepada orang lain. 

    Bandingkan kutipan dialog di atas dengan kutipan dialog berikut. Dalam kutipan dialog berikut ini kata sapaan dan kata “silakan” dihilangkan. 


Penjual : “Silakan mampir. Buah di sini masih segar. Dipilih-dipilih.”

Pembeli : “Ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak?”

Penjual : “Ada. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar.” 


    Kutipan dialog di atas ketika dibaca memang perbedaannya tidak terlihat.  Akan tetapi jika  kamu praktikkan atau ucapkan pasti terdengar kurang santun.  

    Maka dari itu Alangkah baiknya jika kamu berkomunikasi dengan orang lain khususnya yang umurnya lebih tua darimu gunakanlah kata sapaan,  baik itu komunikasi lisan maupun tulis. 

3. Pasangan Tuturan 

 Proses negosiasi umumnya dilakukan dengan bahasa lisan  dalam bentuk dialog.  Jadi di setiap tuturan yang disampaikan pasti memiliki pasangan tuturan yang sesuai.  maka dari itu dalam teks negosiasi terdapat pasangan tuturan. itu menjelaskan Bagaimana komunikasi yang terjadi dalam proses negosiasi.  

(1) Penjual : “Silakan mampir, Bu. Buah di sini masih segar. Silakan dipilih.”

(2) Pembeli : “Saya ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak, Bang?”

(3) Penjual : “Ada, Bu. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar, Bu.” 

(4) Pembeli : "Bang, berapa harga jeruk yang ini?"

(5) Penjual : "Satu kilo, dua puluh ribu, Bu. Murah mari dibeli. Boleh dicoba, gratis."

Berdasarkan kutipan dialog di atas dapat kita ketahui bahwa tuturan atau dialog nomor (1) pasti berpasangan dengan dialog nomor (2).  Itu karena  kalimat nomor (1) dan nomor (2) itu saling berkaitan.  Jadi kurang tepat jika kalimat nomor (1) dipasangkan dengan nomor (), (4), atau (5). 


4. Kalimat Persuasi 

Kalimat persuasif dalam teks negosiasi digunakan untuk mengajak atau membujuk secara halus  agar lawan bicara menjadi yakin.  perhatikan kutipan  berikut.  Dalam kutipan tersebut terdapat kata “silakan”.  Dialog nomor (3) berikut adalah contoh kalimat persuasif. 

(2) Pembeli : “Saya ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak, Bang?”

(3) Penjual : “Ada, Bu. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar, Bu.” 


5. Kalimat Deklaratif 

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi informasi atau menjelaskan sebuah pernyataan. Kalimat deklaratif disebut juga dengan kalimat berita. Kalimat ini diakhiri dengan tanda baca titik. Berikut adalah contoh kalimat deklaratif. 


Pembeli : "Bang, berapa harga jeruk yang ini?"

Penjual : "Satu kilo, dua puluh ribu, Bu. Murah mari dibeli. Boleh dicoba, gratis." 

 

Kalimat  yang tertulis dengan huruf tebal adalah contoh kalimat deklaratif.  Kalimat tersebut menjelaskan harga 1 kg jeruk. Berdasarkan kalimat tersebut kita mengetahui bahwa harga 1 kg jeruk adalah Rp20.000. 


6.  Kalimat Interogatif 

 Kalimat interogatif juga disebut dengan kalimat tanya.  Pastinya kalimat ini diakhiri dengan tanya (?).  Negosiasi adalah proses komunikasi dua pihak atau lebih. Dalam komunikasi tersebut pasti ada pertanyaan, jawaban, dan ajakan. Sama halnya dengan kamu ketika melakukan sebuah pembicaraan. 


Pembeli : "Bang, berapa harga jeruk yang ini?"

Penjual : "Satu kilo, dua puluh ribu, Bu. Murah mari dibeli. Boleh dicoba, gratis." 

 

Dialog yang diucapkan oleh pembeli adalah contoh kalimat interogatif. 


7.  Ungkapan Kesepakatan 

Negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan tanpa adanya paksaan dari kedua belah pihak. Proses negosiasi dikatakan berhasil apabila terjadi kesepakatan.  Ungkapan atau kata penanda terjadinya kesepakatan antara lain,  setuju,  sepakat,   baiklah saya terima, dsb. Berikut ini adalah contoh kalimat yang di dalamnya terdapat ungkapan kesepakatan. 


Pak Anton: Jika anak saya PKL di Bali, itu biayanya mahal, Pak.

Bu Yati: “Benar, Pak. Belum lagi jika memerlukan peralatan penunjang praktik. Pasti akan lebih mahal.” 

Pak Joko: “Memang benar, Pak, Bu. Namun, itu semua akan terbayarkan karena ilmu dan pengalaman yang didapatkan anak Bapak dan Ibu lebih banyak daripada di tempat yang biasanya.” 

Pak Anton: “Iya, saya tahu, Pak Waka. Kami berharap ada bantuan, keringan, atau potongan biaya dari sekolah.” 

Pak Joko: “Jangan khawatir, Pak, Bu. Sekolah akan mensubsidi 30% total biaya PKL, karena ini juga untuk meningkatkan mutu lulusan sekolah ini.” 

Bu Yati: “Jika memang seperti itu, saya setuju, Pak.” 

Pak Anton: “Iya, saya juga sepakat, Pak. Saya akan mengizinkan anak saya PKL di lokasi tersebut.”  


Dua dialog terakhir dari kutipan di atas adalah contoh kalimat yang menggunakan ungkapan kesepakatan yaitu kata sepakat dan dan setuju.


    Itulah penjelasan mengenai ciri dan kebahasaan teks negosiasi.  Jika kamu masih bingung silakan tanyakan di kolom komentar.  Jangan lupa selalu tambah wawasanmu  di “Mejja Belajar”

#belajarteksnegosiasi

Continue reading Ciri-Ciri dan Aspek Kebahasaan Teks Negosiasi

Minggu, 24 Januari 2021

Teks Negosiasi - Struktur Teks dan Contoh


    Hai semua. Kembali lagi di blog Mejja Belajar. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan struktur teks negosiasi dan contohnya. 

    Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Kedua pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama. 

Struktur Teks Negosiasi 
    Sama halnya dengan teks yang lain, teks negosiasi juga memiliki struktur teks. Struktur teks negosiasi ada enam, berikut penjelasannya. 
  1. Orientasi: Berisi kalimat pembuka, biasanya dibubuhi salam. Fungsinya memulai percakapan dalam proses negosiasi. 
  2. Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli atau konsumen 
  3. Pemenuhan atau pengajuan : Pemenuhan atas hal berupa barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen 
  4. Penawaran: Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar untuk menemukan persetujuan
  5. Persetujuan: Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah dilakukan dan disepakati
  6. Penutup: Berisi kalimat penutup atau salam penutup sebagai penanda akhir proses negosiasi.

Berikut ini contoh teks negosiasi beserta dengan strukturnya

Orientasi
Penjual : “Silakan mampir, Bu. Buah di sini masih segar. Silakan dipilih.”
Pembeli : “Saya ingin beli jeruk, tapi yang manis, ada tidak, Bang?”
Penjual : “Ada, Bu. Itu di sebelah kanan. Silakan dipilih. Dijamin masih segar-segar, Bu.”

Permintaan
Pembeli : "Bang, berapa harga jeruk yang ini?"
Penjual : "Satu kilo, dua puluh ribu, Bu. Murah mari dibeli. Boleh dicoba, gratis" 

Pengajuan
Pembeli : "Bisa dikurangi tidak, Bang, harganya?"

Penawaran
Penjual : "Belum boleh, Bu. Barangnya masih segar.  Ini baru meetik dari pohon. Harga dua puluh ribu sekilo, murah, Bu." 

Pengajuan
Pembeli : "Iya Bang emang masih segar tapi ini kan sedang musim jeruk. Satu kilonya lima belas ribu, ya. Nanti saya beli dua kilo, Bang."
Penawaran
Penjual : "Kalau lima belas ribu belum boleh tambah dikit, Bu. Kalau Sembilan belas ribu, Bagaimana? Langsung saya bungkuskan."

Pengajuan
Pembeli : “Potongan kok cuma seribu. Pelit banget? Ya sudah tujuh belas ribu saja, boleh tidak? Saya ambil dua kilo.”

Penawaran
Penjual : “Tambahkan seribu, Bu. Untuk penglaris, nanti ibu boleh nyoba pasti rasanya manis.”

Persetujuan
Pembeli : “Ya sudah, bungkuskan dua kilo. Saya nyoba jeruknya tiga biji, Bang, untuk anak saya satu-satu.”
Penjual : “Iya, Bu, silakan, monggo-monggo.” 



Itulah penjelasan mengenai kaidah teks negosiasi.  Jika kamu masih bingung silakan tanyakan di kolom komentar.  Jangan lupa selalu tambah wawasanmu  di “Mejja Belajar”

#belajarteksnegosiasi


Continue reading Teks Negosiasi - Struktur Teks dan Contoh

Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

    Hai semua. Kembali lagi di blog Mejja Belajar. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan teks negosiasi dalam bentuk narasi.  




    Kalian sudah tahu kan kalau teks negosiasi itu berisi percakapan atau perundingan dua pihak atau beberapa pihak yang berunding untuk menemukan kesepakatan atau persetujuan. Jika kedua pihak sudah menemukan kesepakatan yang dilandasi tanpa paksaan, maka negosiasi dikatakan berhasil. 

    Umumnya teks negosiasi berbentuk dialog. Akan tetapi teks negosiasi juga ada yang berbentuk narasi. Berikut ini adalah contoh teks negosiasi dalam bentuk narasi. 

Rumah atau (Rumah) Kos?

    Di masa pandemi semua kegiatan dibatasi. Salah satunya kegiatan di dunia pendidikan. Pandemi sudah berlangsung hampir satu tahun. Jonathan Alexa adalah salah satu mahasiswa di kota Yogyakarta. Dia merasa bahwa indeks prestasinya (IP) kurang. Hal itu dikarenakan perkuliahan yang berlangsung secara daring. Selama kuliah daring dia berada di rumah. Sama halnya dengan orang-orang pada umumnya ketika melaksanakan kegiatan di rumah terasa sangat bosan, jenuh, dan “berat” karena sudah berlangsung lama. Begitu juga dengan apa yang dirasakan Jonathan.  

    Jonathan merasa IP-nya kurang, jenuh di rumah, dan ingin belajar hidup manduri. Oleh karena itu dia memutuskan untuk tinggal di rumah kos. Akan tetapi ibunya tidak mengijinkan karena pembelajaran tatap muka di kampus belum pasti. Namun, Jonathan merasa sangat jenuh di rumah dan terasa malas jika harus melakukan pembelajaran daring di rumah. Dia terkadang merasa malas kalau hendak belajar materi perkuliahan. Atas dasar itulah Jonathan ingin sekali mencari kos dan tinggal di rumah kost meskipun ibunya tidak menyetujui.  

    Jonathan meminta kepada ibunya agar dia diizinkan tinggal di kos. Namun ibunya tidak mengijinkan karena jika Jonathan tinggal di kos orang tuanya tidak bisa langsung mengontrol dirinya. Mengetahui alasan tersebut Jonathan lalu memberikan penjelasan kalau dirinya akan menjaga diri dan tidak terpengaruh oleh pergaulan yang kurang baik. Negosiasi yang dilakukan antara Jonathan dan ibunya cukup alot. 

    Alasan Jonathan masuk akal tapi ibunya tidak langsung menerima begitu saja. Ibunya memberikan alasan lain. Menurutnya jika Jonathan tinggal di kos itu akan menambah jumlah pengeluaran dan boros. Jonathan langsung mengelak karena dia sudah mendapatkan beasiswa. Menurutnya, dia tidak akan meminta uang kepada ibunya. Dia menambahkan, jika tinggal di kos maka dirinya bisa hidup mandiri. Negosiasi belum menemukan titik temu. 

    Keduanya terdiam. Jonathan mash belum diizinkan tinggal di kos. Ibunya beralasan rumah menjadi sepi dan dirinya merasa tidak punya teman di rumah jika Jonathan tinggal di kos. Mereka sama-sama ngotot. Jonathan berjanji akan pulang setiap akhir pekan. Dia yakin karena jarak rumah dan kosnya cukup dekat dan mudah jika diakses dengan kereta. Beberapa menit kemudian kakak Jonathan pulang. Dia menanyakan hal apa yang sedang dibicarakan. Setelah mengetahui pokok permasalahan yang diperbincangkan, kakaknya setuju jika Jonathan tinggal di kos. Kakak Jonathan beralasan Jonathan tidak lama tinggal di kos karena dua bulan berikutnya bulan Ramadan. 

    Ibu Jonthan masih ragu. Jonathan meyakinkan ibunya dengan memberikan penjelasan bahwa selama bulan Ramadan dia akan lebih sering tinggal di rumah daripada di kos. Akhirnya ibunya setuju dengan memberikan beberapa syarat. Syarat tersebut adalah Jonathan harus bisa hidup mandiri, tidak terpengaruh pergaulan yang negatif, selalu memberikan kabar, dan kuliah harus dengan sungguh-sungguh. Jika Jonathan tidak bisa melaksanakan ketiga yang diminta oleh ibunya maka selama pembelajaran di kampus masih daring, Jonathan harus tinggal di rumah. 

    Jonathan terdiam karena sedikit bingung. Kakaknya meyakinkan dia. Kakak Jonathan berpendapat, jika Jonathan sudah saatnya belajar hidup mandiri. Akhirnya Jonathan menyetujui permintaan ibu dan kakaknya. Negosiasi pun menemukan persetujuan.


#belajarteksnegosiasi
Continue reading Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

Kamis, 07 Januari 2021

Teks Proposal

 Proposal 

        Selamat datang di blog Mejja Belajar. Pada kesempatan ini dan di meja maya ini kita akan belajar tentang proposal. Setelah mempelajari tentang materi proposal, harapannya Anda nanti mampu membuat sebuah proposal dengan baik.   

    Nah, sebelum membuat proposal, Anda harus memahami apa itu proposal. Berikut ini adalah penjelasannya. 


Apa itu Proposal?

    Proposal merupakan suatu rancangan yang dibuat secara sistematis dan terperinci untuk kegiatan yang akan diselenggarakan. Tujuan dari pembuatan proposal kegiatan yaitu agar bisa mendapatkan persetujuan dari pihak yang berkepentingan terhadap acara untuk diajak bekerja sama melancarkan kegiatan tersebut.

    Selain itu, pengajuan proposal juga dapat digunakan sebagai pengajuan permohonan dana bantuan yang nantinya pihak terkait akan bekerja sama dengan penyelenggara kegiatan dengan memberikan bantuan dana. Pada pembahasan modul ini, kalian akan mempelajari bagian-bagian penting dalam proposal. 





    Berdasarkan contoh tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian).

Adapun ciri-ciri dari proposal sebagaimana yang kalian lihat dari contoh di atas adalah :

1. Proposal dibuat sebagai rencana kerja dari kegiatan yang akan dilakukan.

2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.

3. Berisikan latar belakang dan tujuan-tujuan kegiatan.

4. Proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid. 


Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam proposal?

    Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara umum berikut bagian-bagian atau unsur-unsur yang sebaiknya ada di dalam proposal.

1. Latar Belakang

Dalam bagian ini dikemukakan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. Apabila kegiatan yang diusulkan itu berupa kegiatan kesehatan penduduk desa, yang kita kemukakan dalam latar belakang adalah tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.

2. Masalah dan Tujuan

Secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuan-tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasif sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut.

3. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang lingkup persoalan kegiatan, sekurang-kurangnya memberikan dua manfaat. Dapat lebih terlihat oleh pengusul duduk persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya.

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada masalah yang akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam meneliti persoalan- persoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.

5. Metode

Pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana pengolahan data yang diperlukan.

6. Pelaksana Kegiatan

Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Sebab itu, tuliskanlah personalia yang dapat diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang diusulkan itu. Bila perlu daftar personalia atau pelaksana kegiatan tersebut dilengkapi dengan pendidikan dan keahlian mereka.

7. Fasilitas

Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas- fasilitas tertentu. Di pihak lain, fasilitas-fasilitas yang ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah daripada kalau harus menyewa dari pihak-pihak lain.

8. Keuntungan dan Kerugian

Tentu lebih meyakinkan lagi jika dikemukakan juga keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul menyampaikan juga kerugian atau hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak.

9. Pembiayaan

Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul.

Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu dapat dibagi untuk upah, alat perlengkapan, belanja barang, biaya umum, dan sebagainya


Continue reading Teks Proposal