Selasa, 10 November 2020

Contoh Teks Eksplanasi dalam Bentuk Artikel Berita

 Contoh Teks Eksplanasi dalam Bentuk Artikel Berita 


Gempa Lombok 

    Gempa bumi Lombok Juli 2018 adalah sebuah gempa darat berkekuatan 6,4 M yang melanda Pulau Lombok, Indonesia pada tanggal 29 Juli 2018, pukul 06.47 WITA. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa. Gempa ini merupakan rangkaian gempa awal sebelum gempa bermagnitudo lebih besar mengguncang Lombok pada 5 Agustus 2018. 

    Gempa bumi ini berpusat di darat di dekat Gunung Rinjani wilayah Kabupaten Lombok Timur, tepatnya 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Dengan memperhatikan lokasinya dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik. Setelah gempa utama, hingga pukul 10.20 WITA, telah terjadi 124 gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 M dan yang terbesar 5,7 M pada pukul 10.16 WITA. 

Proses evakuasi korban gempa. 

    Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan 20 orang meninggal dunia, salah satunya warga negara Malaysia, serta 401 orang lainnya mengalami luka-luka. Sedikitnya 10.062 rumah ikut rusak terdampak gempa ini. Saat terjadi gempa, 333 pendaki masih terjebak di kaldera Gunung Rinjani. Sebagian pendaki yang terjebak itu adalah pendaki dari luar negeri serupa dari Thailand, Belanda, Perancis, dan Malaysia. Guna mengevakuasi yang masih terjebak, BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) telah mengutus 184 personel, 100 dari antara itu merupakan anggota Kopassus. Kerusakan juga terjadi pada sejumlah bangunan. Terjadi kerugian material, yaitu adanya 1.454 rumah, 7 unit fasiltas pendidikan, 22 tempat ibadah, 5 unit kesehatan, 37 kios, dan 1 jembatan yang rusak. 

    Wilayah Kabupaten Lombok Timur dilaporkan menjadi wilayah yang paling terdampak gempa ini. Dua kecamatan terparah di Lombok Timur yang terdampak gempa yakni Sembalun dan Sambelia. Korban luka-luka di dua kecamatan tersebut untuk sementara dirawat di tenda pengungsian yang dibangun oleh TNI, Polri, serta institusi pemerintah lainnya. Tenda didirikan mengingat keadaan Puskesmas di Sembalun, rusak karena gempa. Sementara itu, Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan akan memberi bantuan logistik serta Tagana ke wilayah terdampak gempa. Dalam pada itu, Tagana juga sudah membagikan nasi bungkus untuk makan siang para korban dan relawan. Kemensos telah menurunkan 60 relawan Tagana, dan Tim Layanan Dukungan Psikososial juga bantuan logistik telah turun ke lokasi gempa. Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.

    Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa bumi baik vulkanik maupun tektonik. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia. Gempa Lombok adalah salah satu gempa tektonik yang menimbulkan kerusakan cukup besar. Masyarakat harus selalu waspada dan tidak panik jika terjadi gempa bumi. Program mitigasi bencana perlu ditanamkan sejak dini untuk meminimalkan korban jiwa jika terjadi gempa bumi.


Continue reading Contoh Teks Eksplanasi dalam Bentuk Artikel Berita

Jumat, 06 November 2020

Contoh Analisis Struktur Teks Eksplanasi 


Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles

        Likuifaksi tanah adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat. 

        Fenomena ini paling sering diamati pada tanah berpasir yang jenuh dan longgar (kepadatan rendah atau tidak padat). Ini karena pasir yang longgar memiliki kecenderungan untuk memampat ketika diberikan beban. Sebaliknya, pasir padat cenderung meluas dalam volume atau melebar. Jika tanah jenuh dengan air, suatu kondisi yang sering terjadi ketika tanah berada di bawah permukaan air tanah atau permukaan laut, air akan mengisi kesenjangan di antara butir-butir tanah. 

        Sebagai respon terhadap tanah yang memampat, air ini meningkatkan tekanan dan mencoba untuk mengalir keluar dari tanah ke zona bertekanan rendah biasanya ke atas menuju permukaan tanah. Tapi, jika pembebanan berlangsung cepat dan cukup besar, atau diulangi berkali-kali misalnya getaran gempa bumi dan gelombang badai, air tidak mengalir keluar sesuai waktunya sebelum siklus pembebanan berikutnya terjadi. Tekanan air dapat bertambah melebihi tekanan kontak antara butir-butir tanah yang menjaga mereka tetap saling bersentuhan satu sama lain. Kontak antara butir-butir ini merupakan media pemindahan berat bangunan dan lapisan tanah di atas dari permukaan tanah ke lapisan tanah atau batuan pada lapisan yang lebih dalam. Hilangnya struktur tanah menyebabkan tanah kehilangan semua kekuatannya dan fenomena ini terlihat seperti tanah mengalir menyerupai cairan.

        Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 menimbulkan fenomena likuifaksi. Bahaya dari fenomena likuifaksi ini adalah bangunan akan ambles masuk ke dalam. Hal itu karena airnya terperas ke luar dan tanahnya memadat jadi permukaan tanah turun. Pondasi bangunan ada di tanah itu jadi ikut turun, sehingga bangunannya ambles. Jika ada bangunan bertingkat, bagian bagunan yang terlihat hanya tinggal tingkat tengah dan atas, tingkat bawahnya masuk ke dalam tanah.

        Mengingat sebagian wilayah Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik sehingga kemungkinan terjadinya likuifaksi selalu ada. Tetapi sebenarnya terdapat sejumlah tindakan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya, seperti melakukan pemetaan bencana yang lebih menyeluruh. Indonesia juga dapat belajar dari negara lain seperti Jepang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya akibat merusak likuifaksi dan penggunaan pemetaan bagi rencana tata ruang kota.


Sumber: BBC. 2018. “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu dan Sekitarnya Tiba-Tiba Ambles” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45708229 diunduh pada 6 November 2020 dengan pengubahan seperlunya.


Hasil Analisis

1. Struktur Teks Eksplanasi “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” 

Identifikasi Fenomena: Paragraf satu. Paragraf tersebut merupakan identifikasi fenomena karena mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan yaitu fenomena likuifaksi. 


2. Urutan kejadian: paragraf dua, tiga, dan empat. 

Paragraf tersebut merupakan urutan kejadian, memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena likuifaksi sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. 


3. Ulasan: paragraf lima

Paragraf tersebut merupakan ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi. 


Simpulan

Struktur dalam teks eksplanasi berjudul “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” terdiri atas identifikasi fenomena, urutan kejadian, dan ulasan. 

Identifikas fenomena terdapat pada paragraf yang berisi penjelasan umum mengenai fenomena likuifaksi. Urutan kejadian terdapat pada paragraf ke-2, 3, dan 4 yang berisi urutan kejadian likuifaksi secara rinci. Ulasan terdapat pada paraagraf 5 yang berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi. 


Tanggapan

    Struktur dalam teks eksplanasi berjudul “Likuifaksi: Ketika Tanah di Kota Palu Tiba-Tiba Ambles” sudah lengkap dan runtut, dapat dibuktikan dengan adanya identifikasi fenomena pada paragraf pertama yang merupakan identifikasi dari fenomena likuifaksi. Paragraf ke 2, 3, dan 4 merupakan urutan kejadian, dimana memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena likuifaksi sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. Paragraf 5 merupakan ulasan berupa komentar atau penilaian tentang likuifaksi

Continue reading

Selasa, 03 November 2020

Konjungsi (Kata Hubung) 

Konjungsi adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa atau kalimat dengan kalimat-kalimat. Konjungsi dibagi menjadi dua, yaitu konjung intrakalimat dan konjung antarkalimat. 

1. Konjungsi Intrakalimat 

Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa dalam sebuah kalimat. Ada dua konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi korelatif. 

A. Konjungsi Koordinatif 

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Berikut ini adalah contoh konjungsi koordinatif. 

dan         penanda hubungan penambahan 

serta penanda hubungan pendampingan 

tetapi penanda hubungan perlawanan 

melainkan penanda hubungan perlawanan 

padahal         penanda hubungan pertentangan 

sedangkan penanda hubungan pertentangan 


Berikut adalah contoh konjungsi koordinatif dalam kalimat. 

  • Dia mencari saya dan adik saya. 
  • Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku? 
  • Saya atau kamu yang akan menjemput ibu? 
  • Ibunya terus saja berbicara, tetapi Budi hanya terdiam saja. 
  • Ibu sedang masak, sedangkan Ayah membaca Koran. 
  • Sebenarnya anak itu pandai, tetapi malas. 


B. Konjungsi Korelatif 

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Kata-kata dalam konjungsi ini sudah berpasangan, jadi tidak bisa diganti dengan kata yang lain. Berikut adalah contohnya. 

baik … maupun … 

Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok. 

tidak hanya …, tetapi juga … 

Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh. 

bukan hanya …, melainkan juga … 

demikian … sehingga … 

Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret. 

sedemikian rupa … sehingga … 

apa(kah) … atau … 

Apa(kah) Anda setuju atau tidak, kami akan tetap pulang nanti sore. 

entah … entah … 

Entah dizinkan entah tidak, dia tetap akan mengusulkan gagasannya. 

jangankan …, … pun … 

Jangankan keluarganya, orang lain pun pasti dibantu. 


C. Konjungsi Subordinatif 

Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat. Berikut adalah contohnya. 

1) Konjungsi Subordinatif Waktu: 

Konjungsi subordinatif waktu permulaan yang terdiri atas sejak dan sedari.

Konjungsi subordinatif waktu bersamaan yang terdiri atas serta, (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.

Konjungsi subordinatif waktu berurutan yang terdiri atas sebelum, begitu, sesudah, susai, sehabis, setelah, dan selesai.

Konjungsi subordinatif waktu batas akhir yang terdiri atas kata sampai dan hingga

2) Konjungsi subordinatif syarat: jika, jikalau, asal(kan), bila, manakala

3) Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.  

4) Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar. 

5) Konjungsi subordinatif konsesif:  biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun). 

6) Konjungsi subordinatif perbandingan: seolah-olah, seakan-akan, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada.


Berikut adalah contoh dalam kalimat. 

Akulah yang mesti bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa lebih terjaga kebersihannya.

Aku akan berkunjung ke kotamu jika aku sudah punya ongkos.

Aku sudah menyukainya sejak kami berkuliah di fakultas yang sama.

Sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan, pasti aku tidak akan menyesal seperti ini.

Ami tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas meskipun kondisi fisiknya memprihatinkan.

Dia mengabaikan aku begitu saja seakan-akan aku ini tidak ada di matanya.

Andi tidak bisa bersekolah hari ini karena harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Gorenglah daging ayam itu sampai dagingnya berwarna kecoklatan.

Ibu mengupas kulit apel dengan menggunakan pisau yang sudah diasahnya sendiri.

Andini membayar semua uang perkuliahannya dengan gaji yang dia dapat selama bekerja paruh waktu.

Aku kini mengetahui bahwa sejak kecil Budi sering kejang-kejang.

Aku berharap semoga di semester kali ini lebih baik daripada semester sebelumnya.


2. Konjungsi Antarkalimat 

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsin ini selalu memulai kalimat baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. 

Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat

Ada beberapa konjungsi antarkalimat yang akan kita bahas dalam artikel ini ya Squad.

1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan, biasanya digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggapan dalam diskusi.

Contoh katanya, biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.

Contohnya dalam kalimat “Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu kami tetap menghargainya”. 

2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.

Contoh katanya seperti, sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.

Contohnya dalam kalimat, “Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk”.

 

3. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh katanya, sebaliknya.

Contohnya dalam kalimat, “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru”.

 

4. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.

Contoh katanya : sesungguhnya dan bahwasannya.

Contohnya dalam kalimat “Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin”.


5. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh katanya, malahan dan bahkan.

Contohnya : “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal”.

 

6. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya.

Contoh katanya, namun dan akan tetapi.

Contoh kalimatnya, “Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada”.

 

7. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi.

Contoh katanya, dengan demikian.

Contoh dalam kalimat “Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya”.

 

8. Konjungsi yang menyatakan akibat.

Contoh katanya, oleh karena itu dan oleh sebab itu.

Contoh dalam kalimat “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya”.


9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh katanya, sebelum itu.

Contoh dalam kalimat, “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar.

 


Continue reading

Jumat, 18 September 2020

Contoh Soal Survei Karakter

 Contoh Soal Survei Karakter 


Bacalah soal berikut dengan cermat!

1. Di masa sekarang ini orang harus memiliki keterampilan agar mampu bersaing. Orang yang berpendidikan pun juga dituntut demikian. Salah satu keterampilan yang diharapkan bagi warga Indonesia adalah ketereampilan berwirausaha. Namun, mendirikan usaha memerlukan modal yang tidak sedikit, sehingga hanya orang kaya sajalah yang bisa mendirikan usaha. 

Setujukan Anda dengan pernyataan tersebut? Apa alasannya? 

A. Tidak setuju.  Karena usaha dapat dimulai dengan modal kecil dulu. Atau bisa juga dengan mencari investor. 

B. Setuju, karena tindakan awal untuk berwirausaha adalah mengumpulkan modal dan mengumpulkan modal bukanlah hal yang mudah. 

C. Tidak setuju, karena mencari modal bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meminjam uang di bank. Bisa juga dengan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

D. Setuju, karena berwirausaha di jaman sekarang tidak mudah. Pelaku usaha sudah sangat banyak. Banyak juga yang gulung tikar. Jadi jika mau berwirausaha harus perlu modal banyak agar bisa bersaing. 

E. Ragu-ragu, berwira usaha butuh modal, modal bisa dilakukan dengan mencari investor. Namun, mencari investor di jaman sekarang sulit. 


2. Orang yang berwira usaha haruslah fokus dan cermat dalam mengamati kebutuhan pasar. Jika pelaku usaha bisa bersikap demikian, keuntungan akan lebih mudah didapat. Selain itu, kecermatan dalam mengamati saingan juga penting, agar usaha yang dijalankan bisa sukses. Pemerintah saat ini menggalakan program yang mendukung untuk menumbuhkan jiwa-jiwa berwirausaha bagi warganya. Hal itu dilakukan karena menjadi wirausahawan juga berarti membantu negara. Mengapa demikian?

A. Negara memerlukan pelaku ekonomi agar bisa memajukan perekonimian negara.

B. Kita bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dari segi ekonomi.

C. Membuka lapangan kerja dan membayar pajak. 

D. Membantu negara dalam memenuhi kebutuhan warganya, seperti kebutuhan sandang, papan, pangan, dsb. 

E. Berwirausaha memanglah tindakan yang tepat pada masa sekarang ini, agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain. 


3. Saat seseorang telah mendapatkan dukungan modal dan siap terjun ke dunia usaha, maka orang tersebut harus menekuni di satu bidang usaha. Terlebih lagi jika orang tersebut merupakan pemula. Banyak hal-hal yang harus dipelajari bagi pelaku usaha pemula agar bisa eksis dan bersaing dengan yang lain. Pelaku usaha pemula bisa belajar melalui seminar, buku-buku penunjang usaha, atau belajar dari pelaku saha yang lebih senior. Selain itu dengan kemajuan era sekarang, pelaku usaha pemula juga bisa memanfaatkan internet sebagai media belajar yang murah, efektif, dan efisien. Tambah lagi, selain membekali dengan soft skill untuk menunjang wira usaha, sikap dalam berwirausaha juga perlu diperhatikan. Salah satunya sikap jujur. Seorang wirausahawan harus jujur. Mengapa demikian? 

A. Dengan jujur, orang akan percaya, karena percaya orang mau menggunakan produk/jasa kita. 

B. Jujur adalah sikap terpuji yang harus dilakukan oleh semua orang, baik itu pelaku usaha atau orang yang tidak berwirausaha. 

C. Jika tidak jujur maka akan mengajarkan seseorang bersikap tidak profesional dan merugikan diri sendiri serta orang lain. 

D. Wirausahawan yang jujur akan memberikan keuntungan tersendiri, baik untung segi material dan keuntungan dari segi moral. 

E. Sikap jujur berbanding lurus dengan tujuan dalam berwirausahan dan memberikan kepuasan bagi customer. 


Berikan komentar terhadap tawaran/ajakan berikut!

1) Kita tahu bahwa harga sepeda motor baru on the road sekitar Rp18.000.000. Suatu ketika ada seorang teman Anda datang dan menawari motor bodong (tanpa BPKB dan STNK) yang masih baru, harganya cuma Rp2.500.000. "Kalau dijual lagi Rp5.000.000, masih sangat laku, jadi untungnya lumayan," kata teman Anda. 

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

2) Seseorang datang kepada Anda dan mengajak ikut arisan sepeda motor. Jika Anda ikut, dijanjikan bisa mendapat sepeda motor baru dengan hanya setor Rp2 juta saja. Syaratnya, Anda harus merekrut peserta baru sebanyak 8 orang. 

…………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………………………………...


3) Jika orang tuamu membuat makanan dengan menggunakan bahan pengawet formalin dengan  alasannya agar kalau tidak habis, makanan tidak basi. Apa yang akan Anda lakukan terhadap orang tua Anda?

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………



Continue reading Contoh Soal Survei Karakter

Contoh Soal AKM Literasi #2

Cermati infografis berikut! 


5. Apa manfaat ikan menurut infografis di atas?  (jawaban benar lebih dari satu)

(1) mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

(2) Mengandung B6 lebih banyak bila dibandingkan dengan udang.

(3) Berperan penting dalam pertumbuhan bayi hingga usia tiga tahun.

(4) Membantu tubuh memproduksi sel-sel baru.

(5) Menurunkan kemungkinan terserang penyakit jantung. 


Bacalah teks berikut dengan cermat! 


6. Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas! 


Cermati poster berikut! 

7. Seorang pengamat nutrisi mengatakan bahwa slogan "Sehat cerdas dan pintar karena makan ikan" adalah belebihan. Setelah membaca beberapa teks tersebut, setujukan kamu dengan pengamat nutrisi tersebut? 

(A) Setuju 

(B) Tidak setuju 

Jelaskan alasanmu: .......................................................................


8. Bacalah cuplikan cerita berikut dengan cermat! 

8. Mengapa segumpal tanah liat itu demikian lama berada di tempat penyimpanan? 

Jawab: ..................................................... 


Bacalah cuplikan cerita berikut dengan cermat! 


 9. Si anak laki-laki telah meninggalkan segumpal tanah liat itu dalam bahaya. Bahaya apakah itu? 

Jawab: .................................................................... 


Bacalah cuplikan cerita berikut dengan cermat! 

10. Si gadis kecil adalah orang yang sangat penting dalam cerita tersebut. Mengapa dia penting di dalam semua kejadian cerita itu? 

Jawab: ....................................................................


Continue reading Contoh Soal AKM Literasi #2

Contoh Soal AKM Literasi #1

Bacalah cuplikan cerita berikut dengan cermat!

Seorang yang kikir menjual seluruh hartanya dan membeli segumpal emas. Dia lalu menguburnya di samping sebuah dinding tua. Si kikir itu mengunjungi simpanannya setiap hari. Seorang pencuri mengetahui dan megintai gerak-gerik si kikir. Setelah mengetahui lokasinya, si pencuri menggali dan mengambil emas si kikir. Saat si kikir berkunjung dia kaget karena melihat lubang di lokasi penyimpanan emasnya. Dia menangis dan meraung-raung karena emas miliknya dicuri. Salah seorang tetangganya melihat kejadian itu, kemudian berkata, “Berdoalah dan jangan bersedih. Ambillah segumpal batu, lalu letakkan di lubang itu. Bayangkan seolah-olah emas itu masih berada di sana. Bagimu hal itu akan sama saja karena sewaktu memiliki emas, kamu tidak menyentuhnya bahkan tak sedikit pun menggunakannya.” 


1. Tipe pertanyaan untuk mengukur kemampuan menemukan kembali informasi dari teks. 

Urutkan bagian cerita berikut agar sesuai dengan cerita tersebut! 

(1) Si kikir memutuskan menggunakan seluruh uangnya untuk membeli segumpal emas.

(2) Seseorang mencuri emas si kikir.

(3) Si kikir menggali lubang dan menyembunyikan hartanya di sana. 

(4) Tetangga si kikir menyuruhnya untuk menggantikan emas itu dengan sebuah batu.

Jawaban: 

...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 


2. Tipe pertanyaan mengintegrasikan dan menginterpretasikan 

(Pembaca dituntut mengembangkan interpretasi dengan mengintegrasikan berbagai pengetahuan dan menghubungkan rincian cerita dengan ide utama.)

Pembicara 1: Tetangganya nakal juga. Mestinya dia memberi saran untuk menggantikan emas itu dengan sesuatu yang lebih berharga daripada batu.  

Pembicara 2: Tidak bisa. Batu itu penting perannya dalam cerita ini.  


Apa yang dikatakan pembicara 2 untuk mendukung pendapatnya? 

Jawaban: 

...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 


3. Merefleksikan dan mengevaluasi isi bacaan 

Pembaca membuat hipotesis alasan perbuatan pelaku cerita dengan menggabungkan informasi sebelumnya dengan informasi pada bacaan serta informasi di luar teks. 

Mengapa si kikir mengubur emasnya? 

Jawaban: 

.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


4. Tipe pertanyaan mengintegrasikan dan menginterpretasikan 

Pembaca dituntut membentuk pemahaman yang luas 

Apa pesan utama cerita ini? 

A. Jangan menyimpan kekayaan yang mudah dicuri. 

B. Mempercayai orang lain adalah suatu kesalahan. 

C. Tidak menggunakan apa yang dimiliki sama dengan tidak memilikinya. 

D. Jangan menangisi sesuatu yang tidak bisa diubah.  


Lanjut ke soal berikutnya: soal AKM literasi 2


Continue reading Contoh Soal AKM Literasi #1

Selasa, 08 September 2020

Satuan-Satuan Bahasa 

Selamat datang di blog Mejja Belajar. Di “meja belajar” maya ini Anda akan memperoleh informasi tentang satuan bahasa. Berikut penjelasannya. 

Satuan bahasa atau tataran bahasa dari yang terkecil adalah sebagai berikut. 

1. Fonem 

Fonem adalah bunyi bahasa, tetapi orang pada umumnya sering menyebut huruf. Dalam ilmu bahasa fonem ditulis di antara dua garis miring /.../. Fonem adalah bunyi bahasa minimal yang membedakan bentuk dan makna kata. Pengertian lain adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Contoh pada kata ‘baja’ dan ‘baju’ 

baja terdiri dari fonem /b/, /a/, /j/, /a/ yang artinya logam yang keras. 

baju terdiri dari fonem /b/, /a/, /j/, /u/ yang artinya pakaian penutup badan bagian atas. 

Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis fonem, yaitu vokal (/a/, /i/, /u/, /e/, /o/) , konsonan (selain huruf vokal), dan diftong. 

Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafalkan dalam satu hembusan nafas. Bunyi diftong ada tiga, yaitu ai, au, dan oi. Contohnya adalah sebagai berikut. 

ai pada kata gulai, sampai, landai, dsb.

au pada kata lampau, saudari, pulau, dsb. 

oi pada kata boikot, amboi, konvoi, dsb. 


2. Morfem 

Morfem adalah satuan terkecil dari pembentukan kata. Morfem biasanya diapit oleh tanda kurung kurawal {...}. Lebih jelasnya, salah satu contoh morfem adalah imbuhan (afiks). Berikut ini penjelasan tentang contoh morfem. 

  • memperbesar adalah satu kata yang dibentuk dari dua morfem, yaitu {mem} dan {per} 
  • {per} + besar = perbesar
  • {mem} + perbesar = memperbesar
  • {pem-an} pada kata pembuatan  {pem-an} + buat
  • {ber} pada kata becermin  {ber} + cermin 


3. Kata 

Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian. Ada beberapa jenis kata seperti berikut ini. 

  1. Pertama kata dasar, contohnya, merah, putih, lihat, kebun, buku, duduk, kelas, tidak, dsb. 
  2. Kedua, kata berimbuhan, contohnya, menulis, gemetar, gerigi, pegangan, tinjauan, kerajaan, kebenaran, dsb. 
  3. Ketiga, kata ulang, yaitu kata yang diulang, misalnya rumah-rumah, buku-buku, main-main, berjalan-jalan, dsb. 
  4. Keempat, kata majemuk, misalnya saputangan, matahari, rumah sakit, orang tua, bumiputra, rumah makan.  


4. Frasa 

Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif. Maksud dari nonpredikatif adalah tidak ada fungsi predikat dalam gabungan kata tersebut. Pengertian lain, Frase adalah gabungan kata yang menduduki satu fungsi kalimat. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Perhatikan contoh berikut. 

Aku  tidak membawa  buku tulis  saat pergi ke sekolah

 S           P         O          Ket. Waktu 

Dalam kalimat tersebut terdapat tiga frasa, yaitu tidak membawa, buku tulis, saat pergi ke sekolah


5. Klausa 

Klausa adalah gabungan kata yang memiliki fungsi minimal subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan keterangan, ataupun tidak. Jadi syarat minimal adanya fungsu subjek dan predikat. Klausa tidak diakhiri dengan tanda baca (titik, koma, seru, atau tanya). Contoh: 

nenek mandi 

ibu membeli soto ayam

kakek membaca koran di ruang tamu 

ayah membelikan aku sepatu futsal pada hari ulang tahunku

Contoh-contoh di atas ditulis tanpa diakhiri tanda baca. Jika diakhiri dengan tanda baca maka disebut kalimat. 


6. Kalimat 

Kalimat adalah kelompok kata yang diawali huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda Tanya, tanda seru, sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti tanda koma, titik dua, tanda pisah, dan spasi. Contoh: 

Nenek mandi.

Ibu membeli soto ayam.

Kakek membaca koran di ruang tamu.

Ayah membelikan aku sepatu futsal pada hari ulang tahunku

Contoh di atas hampir sama dengan contoh klausa. Perbedaannya adalah kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca. 


7. Wacana 

Wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan lengkap. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam bentuk tulis) dan pendengar (dalam bentuk lisan). Contoh. 

Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas. 

   Paragraf tersebut memiliki ide pokok, anggrek merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Contoh tersebut merupakan wacana yang berbentuk satu paragraf. Wacana bentuknya bisa lebih dari satu paragraf. 


Continue reading

Jumat, 28 Agustus 2020

Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia

 Jenis-Jenis Kata dalam bahasa Indonesia

Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Berdasarkan bentuknya, kata dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 

1. kata dasar, yang biasanya terdiri dari morfem dasar misalnya dari, merah, putih, lihat, kebun, buku, duduk, kelas, tidak; 

2. kata berimbuhan, yang dapat dibagi menjadi: 

  • kata yang berprefiks (berawalan), misalnya berlari, berpikir, menulis, penulis, pekerja; 
  • kata yang berinfiks (bersisipan), misalnya gemetar, gerigi, kemilau, gelegar; 
  • kata yang bersufiks (berakhiran), misalnya timbangan, langganan, pegangan, tinjauan; 
  • kata yang berkonfiks (berawalan dan berakhiran), misalnya persatuan, persaudaraan, kerajaan, kebenaran, kementrian, kemahasiswaan, persahabatan; 

3. kata ulang, yaitu kata yang diulang, misalnya rumah-rumah, buku-buku, main-main, berjalan-jalan; 

4. kata majemuk, misalnya saputangan, matahari, rumah sakit, orang tua, bumiputra, rumah makan. 

     Berdasarkan kesamaan bentuk, fungsi dan makna dalam tata kalimat bahasa Indonesia, kata dapat dikelompokkan menjadi sepuluh macam. Berikut penjelasannya. 

1. Nomina (Kata Benda) 

Nomina adalah nama dari semua benda dan segala sesuatu yang dibendakan. Contoh: rumah, binatang, api, pemukul, panah, kebesaran, kekuatan, kemanusiaan, dsb. 


2. Verba (Kata Kerja) 

Verba atau kata kerja merupakan kata-kata yang menyatakan suatu perbuatan atau tindakan, proses, gerak, keadaan atau terjadinya sesuatu. Contoh: lari, tidur, menulis, berpikir, dsb. 


3. Adjektiva (Kata Sifat) 

Secara umum, adjektiva adalah kata yang menyatakan sifat, keadaan, watak seseorang, binatang atau benda. Dalam sebuah kalimat, adjektiva berfungsi sebagai penjelas subjek, predikat dan ojek. Contoh: merah, sedih, keras, pendek, gelap, dsb. 


4. Adverbia (Kata Keterangan) 

Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu kalimat. Contoh: sedikit, sering, jarang, kira-kira, dsb. Contoh dalam kalimat: 

Bobi sering membeli buku di toko buku Gerai Ilmu. 


5. Pronomina (Kata Ganti) 

Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain dalam struktur kalimat. Contoh: Dia, kamu, ini, itu, di sana, dsb. Contoh dalam kalimat: 

Bobi sering membeli buku di toko buku Gerai Ilmu. Di sana dia membeli buku pelajaran, novel, dan buku pengetahuan lainnya. 


6. Numeralia (Kata Bilangan) 

Numaeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya sesuatu hal yang kongkret (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Contoh: tiga, sejuta, setengah, dua lusin, kelima, dsb. Contoh dalam kalimat: 

Ibu membeli tiga lusin piring, satu panci besar, dan setengah kilogram tepung. 


7. Konjungsi (Kata Sambung) 

Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, tetapi, sejak, sebab, kemudian, dsb. Contoh dalam kalimat: 

Ibu membeli tiga lusin piring, satu panci besar, dan setengah kilogram tepung. Kemudian, ibu pergi ke toko buah. 


8. Preposisi (Kata Depan) 

Preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Contoh: di, ke, dari, pada, akan, dsb. Contoh dalam kalimat: 

Kelelawar beraktivitas pada malam hari.


9. Kata seru (interjeksi)

Kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hari pembicara. Untuk memperkuat ungkapan rasa hari seperti kagum, sedih, dan heran, orang mamakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok tersebut. Disamping interjeksi asli, dalam bahasa Indonesia ada pula interjeksi yang berasal dari bahasa asing. 

Berikut ini jenis-jenis interjeksi dan contohnya. 

a) Interjeksi kekesalan : sialan, busyet, keparat 

b) Interjeksi kekaguman : aduhai, asyik, amboi 

c) Interjeksi kesyukuran : syukur, alhamdulilah 

d) Interjeksi harapan : insya Allah, semoga 

e) Interjeksi keheranan : aduh, aih, ai, lo, eh 

f) Interjeksi kekagetan : astaga, masyaallah 

g) Interjeksi ajakan : ayo, mari 

h) Interjeksi panggilan : hai, he, halo 

i) Interjeksi simpulan : nah 


10. Kata sandang (artikula)

Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis artikula, berikut penjelasannya. 

A. Artikula yang bersifat gelar pada umumnya berkaitan dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat. Contoh: 

a) Sang : untuk manusia atau benda unik dengan maksud meninggikan martabat 

b) Sri : untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan/kerajaan 

c) Hang : untuk laki-laki yang sangat dihormati 

d) Dang : untuk wanita yang sangat dihormati 


B. Artikula yang mengacu pada makna kelompok atau makna kolektif dalam bahasa Indonesia yaitu penggunaan kata para. Dalam hal ini, kata para merupakan kata yang bermakna jamak, sehingga nomina yang dijelaskan tidak boleh berbentuk kata ulang. Misalnya, untuk menyatakan kelompok mahasiswa sebagai kesatuan yang dipakai adalah para mahasiswa bukan para mahasiswa-mahasiswa* 


C. Artikula yang menominalkan dalam bahasa Indonesia adalah penggunaaan kata si. Artikula si yang dapat menominalkan mengacu ke makna tunggal dan umum (generic) bergantung pada konteks kalimat. Artikula si dipakai untuk mengiringi nama orang dan dalam bahasa Indonesia nonformal digunakan untuk mengiringi pronominal dia. 

Berikut contoh pemakaian artikula si dalam bahasa Indonesia. 

a) Di depan nama diri pada ragam nonformal : si Ali, si Topan, si Badu 

b) Di depan kata untuk mengkhususkan : si pengirim, si alamat, si terdakwa 

c) Di depan nomina sebagai panggilan ejekan : si belang, si dungu, si kumis. 


Continue reading Jenis-Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia

Selasa, 25 Agustus 2020

Afiksasi atau Pengimbuhan

Afiksasi atau Pengimbuhan


Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar. Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya pada suatu kata. 

Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim disebut awalan (prefiks). 

Huruf /k, p, t, s/ pada awal kata dasar luluh jika mendapat awalan meng- dan peng-. 

Misalnya: 

meng-/peng- + kikis mengikis, pengikis 

meng-/peng- + pukul memukul, pemukul 

meng-/peng- + tukar menukar, penukar 

meng-/peng- + suntik menyuntik, penyuntik


Kedua, imbuhan yang terletak pada akhir kata lazim disebut akhiran (sufiks). 

Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan (infiks). 

Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim disebut gabungan imbuhan (konfiks). 



 

Continue reading Afiksasi atau Pengimbuhan

Jumat, 21 Agustus 2020

Eceng Gondok

Latihan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

    Selamat datang di blog Mejja Belajar. Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi. Anda sudah tahu kan langkah-langkah meringkas teks dan pastinya juga sudah bisa meringkas teks laporan hasil observasi.  
Jika Anda belum paham silakan baca artikel ini Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk mengasah kemampuan Anda, cobalah ringkas teks berikut!

Eceng Gondok


     Eceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air yang hidupnya mengapung. Tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Orang Palembang menyebut tumbuhan ini Kelipuk, orang Lampung menamai dengan nama Ringgak, orang Manado memanggilnya Tumpe, dan orang Dayak mengenalnya dengan sebutan Ilung-ilung. Eceng gondok ditemukan secara tidak sengaja oleh ahli botani asal Jerman yang bernama Carl Friedrich Philip Von Martius pada tahun 1824 di Sungai Amazon, Brazil. Tumbuhan air ini memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga dianggap sebagai gulma yang merusak perairan. Eceng gondok mudah menyebar melalui saluran air ke badan airnya. Itulah hakikat eceng gondok yang selama ini masih dicap sebagai tumbuhan pengganggu.      

      Habitat eceng gondok adalah di perairan yang tenang. Eceng gondok hidup di kolam-kolam dangkal, rawa, aliran sungai yang tenang, danau, dan tempat penampungan air. Tumbuhan ini juga dapat hidup di tanah yang basah. Eceng gondok mampu beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem seperti ketinggian air, arus air, temperatur, dan racun-racun dalam air. Air yang mengandung nutrien tinggi, nitrogen, fosfat, dan potasium mempercepat pertumbuhan eceng gondok. Namun, tumbuhan ini akan terhambat pertumbuhannya jika air tempat hidupnya mengandung garam. 

      Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Jenis tumbuhan air ini dapat tumbuh dengan cepat di perairan yang tenang. Akan tetapi, tumbuhan ini sering kali dianggap menimbulkan masalah. Air yang ditempatinya akan cepat menguap. Tumbuhan ini memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar hidupnya. Eceng gondok yang mati akan turun ke dasar air sehingga menyebabkan proses pendangkalan air. Tumbuhan air ini juga menganggu lalu lintas air seperti aliran sungai dan irigasi. Dampak negatif lain yang ditimbulkan eceng gondok adalah meningkatnya habitat vektor penyakit pada manusia. Oleh karena itu kebanyakkan manusia yang memandang sebelah mata tumbuhan ini lantaran dampak negatif yang ditimbulkan. 


      Eceng gondok kerap kali dianggap sebagai gulma. Memang tidak salah, karena tumbuhan air ini sering mengganggu dan menimbulkan masalah. Ada beberapa cara untuk menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Pertama, menggunakan herbisida atau bahan kimia untuk membunuh atau memusnahkan tumbuhan pengganggu atau gulma. Kedua, mengangkat langsung eceng gondok dari perairan. Ketiga, memanfaatkan ikan Grass Crap yang merupakan salah satu predator tumbuhan ini. Adapun yang keempat, memanfaatkan eceng gondok, misalnya untuk membuat bahan pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan tangan, sebagai pertumbuhan jamur merang, dan lain-lain. 

      Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan tapi tumbuhan ini memiliki peran yang penting yakni menangkap polutan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa eceng gondok mampu menyerap polutan logam berat dalam waktu 24 jam. Logam berat tersebut meliputi kadium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni). Jumlah masing-masing logam yang terserap adalah 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g. Eceng gondok juga mampu menyerap 1,23 mg/g kadium, 1,88 mg/g merkuri, dan 0,55 mg/g merkuri bila logam-logam tersebut tercampur dengan logam lain. Polutan lain yang mampu ditangkap oleh eceng gondok adalah residu pestisida. Tumbuhan air ini mampu menyerap residu pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah. Adanya eceng gondok dapat mengurangi hal-hal tersebut.  

      Eceng gondok memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Batang eceng gondok bisa dijadikan berbagai barang kerajinan. Hal itu bisa dilakukan dengan mengeringkan batang eceng gondok. Batang yang sudah dikeringkan akan layu sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai macam barang kerajinan. Adapun yang berikutnya untuk campuran pakan ternak. Eceng gondok bisa dijadikan campurang pakan ternak, seperti kambing, kalkul, dan bebek. Manfaat lain yang bisa didapatkan dari eceng gondok adalah bahan pembuatan kompos. Eceng gondok yang sudah layu dikumpulkan dan dicampur dengan bahan lain untuk pembuatan kompos. 



Baca juga: Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Continue reading Eceng Gondok

Rabu, 29 Juli 2020

Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi

Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi
    Selamat datang di blog Mejja Belajar. Pada kesempatan ini dan di meja maya ini kita akan belajar meringkas teks laporan hasil observasi. 
   Nah, sebelum meringkas teks, Anda harus membaca keseluruhan isi bacaan. Bacaan yang sudah dibaca kemudian dicari ide pokoknya dalam setiap paragraf. Ide pokok yang sudah ditemukan kemudian diurutkan dari paragraph pertama hingga terakhir.

Latihan Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi


  Langkah berikutnya adalah merangkai ide-ide pokok yang telah Anda catat menjadi rangkuman. Anda dapat menambahkan kata-kata tertentu di antara pokok-pokok isi sehingga terwujud kalimat yang runtut dan efektif. Kalimat-kalimat tersebut selanjutnya disusun dalam paragraf yang utuh dan padu.
   Jika Anda sudah jelas mengenai langkah-langkah meringkas teks, berikut contoh teks laporan hasil observasi. Cobalah Anda ringkas sesuai dengan langkah-langkah di atas. 

Latihan meringkas teks laporan hasil observasi

Anggrek Indonesia 
  Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas.  

    Secara umum anggrek bisa digolongkan menjadi dua, yaitu epifit dan terresterial. Kategori epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuhnya menempel pada tanaman lain, namun tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya. Contoh anggrek jenis ini ialah genus Dendrobium, Bulbophyllum, dan Coelogyne. Sedangkan kategori terresterial adalah anggrek yang tumbuhnya di tanah, contohnya ialah genus Spathoglottis, Calanthe, dan Paphiope-dilum. 

    Merujuk buku berjudul Anggrek Spesies Indonesia, yang diterbitkan oleh Direktorat Pembenihan Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia, sejauh ini setidaknya telah teridentifikasi sekitar 750 famili, 43.000 spesies dan 35.000 varietas hibrida anggrek dari seluruh penjuru dunia. Idonesia sendiri kurang lebih memiliki 5.000 spesies. Di antara jumlah tersebut diketahui merupakan spesies asli Indonesia, baik yang tumbuh di hutan belantara maupun telah dibudidayakan oleh masyarakat. Dari jumlah itu, 986 spesies tersebar di Pulau Jawa; 971 spesies berada di Pulau Sumatra; 113 spesies tumbuh di Kepulauan Maluku; dan sisanya bisa ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.  

      Penting dicatat di sini, anggrek spesies adalah istilah untuk merujuk tanaman anggrek yang tumbuh secara alami dan pada umumnya berkembang di ekosistem hutan, serta belum dikawinsilangkan secara buatan dengan anggrek jenis lain. Anggrek spesies juga sering disebut angrek hutan merupakan plasma nutfah sebagai sumber keragaman hayati.  

  Merujuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi, terdapat 27 anggrek yang statusnya ditetapkan sebagai dilindungi dari ancaman kepunahan. Masih dalam kerangka konservasi, pada 9 Januari 1993 pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) No 4 tahun 1993 menetapkan Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona. Bernama latin Phaleonopsis amabilis, anggrek ini tumbuh menempel pada batang atau cabang pohon merupakan salah satu jenis anggrek endemik Indonesia. 



     Karl Ludwig von Blume (1796-1862), seorang ahli botani berdarah Jerman Belanda, ialah sang pemberi nama. Phalaenopsis terdiri dari dua kata Bahasa Yunani, yakni “phalaena” dan “opsis”, yang berarti tampak mirip kupu-kupu. Sementara, amabilis berarti indah dan mempesona. Warnanya yang putih memancarkan keindahan membuat Anggrek Bulan Putih ini, demikian sohor disebut, terpilih sebagai bunga nasional Indonesia. 

     Menariknya, merujuk kembali buku Anggrek Spesies Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 500 spesies adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan. Merujuk catatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam Outlook Anggrek (2015), jenis anggrek yang banyak dibudidayakan untuk tujuan komersial adalah Dendodrium, Cattleya, Vanda, dan Orcidium. Anggrek Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang banyak digemari. Selain harga yang cukup terjangkau, budidaya anggrek Dendrobium juga nisbi mudah dilakukan.  

     Seperti diketahui, tanaman anggrek di lndonesia menempati posisi penting dalam industri florikultura. Florikultura ialah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias seperti bunga potong, tanaman pot, atau tanaman penghias  taman. 

     Bicara keunggulan anggrek dari aspek bisnis disebabkan, antara lain, jenisnya yang beraneka ragam, baik itu terkait bentuk dan warna serta ukuran bunganya. Selain itu, juga umumnya memiliki periode fase hidup yang lebih panjang dibandingkan bunga potong lainnya. Pemasaran anggrek bisa dalam bentuk compot, tanaman individu atau tanaman remaja, tanaman dewasa dan bunga potong. 

      Kembali pada anggrek spesies. Bicara anggrek spesies sejatinya merupakan titik tolak produksi hasil silangan yang mempunyai nilai ekonomis. Keanekaragaman anggrek spesies di Indonesia jelas jadi potensi sebagai induk silangan. Adanya banyak induk silangan ini jelas memungkinkan munculnya temuan anggrek varitas-varitas baru. 

     Hasilnya akhirnya, diharapkan bukan saja akan semakin memperkaya dan menambah keanekaragaman hayati anggrek di Indonesia, tetapi lebih jauh memberi keunggulan komparatif tersendiri atas komoditas anggrek indonesia yang bernilai ekonomis tersebut. 

       Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang sangat popular. Saking populernya, semua orang pasti mengenalnya. Terlebih dalam budaya urban, anggrek lazim dipergunakan untuk berbagai ritus social. Misalnya, untuk upacara keagamaan, hiasan dan dekorasi ruangan, ungkap rasa cinta, atau sekadar untuk memberikan selamat pada momen perayaan maupun ungkapan duka cita pada momen kematian. 

Sumber: 
Erni Widyaningsih, Erni dan Fitri Rahmawaty. 2019. Modul Pengayaan Bahasa Indonesia. Hayati: Surakarta. (dengan penyesuaian)

Menentukan Ide Pokok Tiap Paragraf 

       Menentukan ide pokok tiap paragraf adalah tahapan penting dalam meringkas teks. Bagus tidaknya isi ringkasan ditentukan di tahap ini. Jika Anda tepat dalam menentukan ide pokok paragraf, maka hasil ringkasan akan sesuai dan tidak jauh berbeda dengan teks yang asli. Mari kita bahas ide pokok tiap paragraf teks tersebut. 


  1. Ide pokok paragraf satu bisa kita temukan pada kalimat pertama. Ide pokok paragrafnya adalah anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya
  2. Ide pokok paragraf dua juga ada di kalimat pertama. Ide pokok paragrafnya adalah anggrek digolongkan menjadi dua, yaitu epifit yang tumbuh di tanaman lain dan terrestrial yang tumbuh di tanah.  
  3. Berikutnya di paragraf tiga kita temukan ide pokoknya berada di tengah kalimat. Ide pokok paragraf tiga bisa disimpulkan adalah Indonesia memiliki lima ribu spesies anggrek yang tersebar di beberapa pulau.  
  4. Paragraf berikutnya bisa ditentukan dengan menuliskan inti paragrafnya. Untuk paragraph empat ide pokoknya adalah anggrek hutan merupakan salah satu keragaman hayati. 
  5. Berikutnya, untuk menentukan ide pokok paragraf lima caranya masih sama dengan paragraf empat. Agar lebih mudah kita tuliskan inti paragrafnya. Jadi bisa disimpulkan ide pokoknya adalah Anggrek Bulan merupakan anggrek endemik Indonesia
  6. Lanjut, paragraf enam bisa kita temuka ide pokoknya di kalimat terakhir. Kalimat terakhir paragraf enam adalah inti dari paragraph tersebut. Jadi, ide pokok paragraf enam adalah Anggrek Bulan Putih merupakan ikon bunga nasional Indonesia. 
  7. Paragraf tujuh masih berhubungan dengan paragraf sebelumnya. Ide pokok bisa kita temukan di kalimat pertama. Bisa disimpulkan inti paragrafnya adalah lima ratus spesies anggrek di Indonesia adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan. 
  8. Paragraf delapan cukup singkat. Meskipun demikian kita harus tetap menentukan inti paragrafnya. Inti paragrafnya ada di kalimat pertama. Bisa kita simpulkan inti paragrafnya adalah tanaman anggrek di lndonesia menempati posisi penting dalam industri florikultura. 
  9. Untuk paragraf Sembilan berbeda dengan paragraph yang lain. Dari ketiga kalimat tersebut, kita ambil dan susun intinya. Bisa disimpulkan ide pokoknya adalah keunggulan anggrek untuk bisnis karena jenisnya beragam dan memiliki fase hidup yang panjang
  10. Berikutnya paragraf sepuluh, caranya sama dengan paragraf Sembilan. Kita ambil inti paragrafnya. Ide pokok paragraph sepuluh adalah keanekaragaman anggrek di Indonesia berpotensi sebagai induk silangan. 
  11. Paragraf sebelas mesih berhubungan dengan paragraf sepuluh. Untuk menentukan ide pokok paragraf caranya pun sama dengan paragraph sepuluh. Jadi ide pokok paragraf sebelas adalah hasil silangan anggrek untuk menambah keanekaragaman dan nilai ekonomis anggrek Indonesia
  12. Terakhir paragraf dua belas adalah paragraf yang menjelaskan manfaat anggrek. Paragraf ini merupakan bagian deskripsi manfaat. Ide pokok paragraph dua belas adalah tanaman anggrek adalah tanaman yang populer dan memiliki banyak manfaat.  

Menyusun Ringkasan 
     
    Setelah Anda menentukan ide pokok paragraf, langkah selanjutnya adalah menyusun ringkasan. Dalam menyusun ringkasan, Anda bisa menambahkan beberapa kata atau konjungsi yang sesuai agar ringkasan bisa padu. Dari beberapa ide pokok tersebut bisa kita susun ringkasan sebagai berikut.  

    Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tumbuhan ini digolongkan menjadi dua, yaitu epifit yang tumbuh di tanaman lain dan terrestrial yang tumbuh di tanah.  Indonesia memiliki lima ribu spesies anggrek yang tersebar di beberapa pulau.  Dari banyaknya spesies tersebut, Anggrek Hutan merupakan salah satu keragaman hayati. Spesies lain yang spesia; adalah Anggrek Bulan yang merupakan anggrek endemik Indonesia.  Ada lagi, Anggrek Bulan Putih yang merupakan ikon bunga nasional Indonesia. Ada sekitar lima ratus spesies anggrek di Indonesia adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan. Tambah lagi, tanaman anggrek di lndonesia menempati posisi penting dalam industri florikultura. Keunggulan anggrek untuk bisnis karena jenisnya beragam dan memiliki fase hidup yang panjang. Keanekaragaman anggrek di Indonesia berpotensi sebagai induk silangan. Hasil silangan anggrek untuk menambah keanekaragaman dan nilai ekonomis anggrek Indonesia. Tanaman anggrek adalah tanaman yang populer dan memiliki banyak manfaat. 

   Nah, itulah penjelasan sekaligus contoh meringkas teks laporan hasil observasi. Untuk melatih keterampilan kalian dalam meringkas teks, cobalah ringkas teks laporan hasil observasi berjudul “Eceng Gondok”. Selamat mencoba. 


Continue reading Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi